Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ritual Kendi Nusantara Jokowi di IKN, Ini Kata Budayawan hingga Antropolog

Kompas.com - 15/03/2022, 14:25 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ritual Kendi Nusantara yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ramai dibahas masyarakat. 

Beberapa orang mengatakan hal tersebut kental dengan hal-hal berbau klenik. Berikut ini pendapat sejumlah budayawan hingga antropolog terkait Ritual Kendi Nusantara

Prosesi penggabungan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Negara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dilakukan pada Senin (14/3/2022).

Kumpulan tanah dan air dari Sabang hingga Merauke itu disatukan ke dalam Kendi Nusantara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur se-Indonesia.

Baca juga: Jokowi Gelar Ritual Kendi Nusantara, Ritual Apa Itu?

Perwujudan Ibu Pertiwi

Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menyerahkan tanah dan air yang diambil di wilayah Kesultanan Bulungan dan air Sungai Kayan dalam prosesi kendi Nusantara di IKN KaltimDok.Istimewa Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menyerahkan tanah dan air yang diambil di wilayah Kesultanan Bulungan dan air Sungai Kayan dalam prosesi kendi Nusantara di IKN Kaltim

 

Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Jawa Tengah Prof. Dr. Wasino berpendapat bahwa tanah dan air merupakan perwujudan dari ibu pertiwi. "Sehingga secara simbolis tanah dan air dibawa oleh seluruh gubernur di IKN sebagai wujud persatuan dan kesatuan Indonesia," jelas Wasino kepada Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Wasino juga mengatakan, prosesi penyatuan tanah dan air mengandung makna nasionalisme sebagai rasa cinta terhadap bangsa.

"Jadi IKN bukan milik orang Kalimantan, bukan milik orang Jawa saja tapi milik seluruh bangsa Indonesia," ungkap Wakil Dekan Akademik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu.

Pihaknya menjelaskan bahwa prosesi tersebut memang lekat dengan tradisi Jawa seperti pada saat ritual pindah rumah.

"Ada simbol tanah, air, dan kendi itu kan tradisi Jawa kalau mau pindahan rumah. Karena yang dipindah itu adalah ibukota maka harus dibawakan tanah dan air yang disatukan dalam sebuah kendi. Secara simbolik didukung oleh gubernur seluruh wilayah Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Luruskan Anggapan Ritual Kendi Nusantara Sebagai Klenik, Budayawan: Itu Simbolisasi Tekad Kuat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com