Menurut Hendri, berdasarkan informasi yang ia terima, bahwa SOP untuk pembersihan sudah dilakukan dengan baik, akan tetapi pada saat pelaksanaan, setelah 20 menit mulai tiba-tiba keluar gas beracun yang mengakibatkan kecelakaan kerja.
Hendri memastikan lokasi sumur PT Geo Dipa kondisinya sudah aman terkendali, lokasi sudah dipasang police line dan situasi sumur jauh dari pemukiman penduduk.
"Sehingga saat ini percikan maupun gas tidak ada, jadi masyarakat tidak perlu panik karena kondisi sudah terkendali, katanya.
Baca juga: 20 Februari 1979, Letusan dan Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang
Atas kejadian ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah angkat suara.
Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah, Iqbal Alma, sangat menyayangkan kebocoran gas beracun yang terjadi di Dieng.
Bahkan, ia mengatakan kejadian seperti inilah menjadi alasan warga setempat menolak pembangunan power plan PLTP unit 2 yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.
"Inilah yang menjadi alasan warga Desa Karangtengah menolak pembangunan power plan 2 PLTP Dieng, karena lokasinya yang dekat permukiman warga dan sangat berrpotensi kejadian ini terjadi ke warga Desa Karangtengah," kata Iqbal, Sabtu (12/3/2022).
Walhi Jateng juga menyebut peristiwa ini menjadi bukti bahwa Geo Dipa tidak siap dalam K3 pegawainya, lebih jauh, Geo Dipa tidak siap akan tanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram