Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia-Ukraina, Kenaikan Harga Pangan Global, dan Ancaman Kelaparan Dunia

Kompas.com - 11/03/2022, 19:31 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Krisis pangan di Timur Tengah dan Afrika Timur

Banyak negara yang mengalami kekurangan bahan pangan yang serius terutama di beberapa kawasan Timur Tengah dan Afrika Timur.

Kawasan Timur Tengah dan Afrika Timur sendiri melakukan impor pangan yang berasal dari Ukraina dan Rusia.

Di Yaman, puluhan ribu orang mengalami kelaparan dan 16 juta lainnya menghadapi krisis pangan dalam bahaya kelaparan.

Depresiasi mata uang dan menipisnya cadangan devisa telah membuat Yaman berjuang untuk melakukan impor pangan.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Pengaruhi APBN dan Picu Inflasi, Benarkah?

Kemudian Lebanon, yang mengimpor sekitar 60 persen gandum dari Ukraina sekarang mengalami kesulitan untuk membeli bahan pangan.

Lebih dari sepertiga populasi di Lebanon sudah menghadapi keadaan rawan pangan, belum lagi ribuan pengunggsi Suriah yang sebagian besar bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Sedaangkan Ethiopia juga sedang menghadapi situasi krisis kelaparan, kejadian tersebut diperparah dengan adanya konflik di Ukraina.

Ethiopia bergantung pada impor gandum Ukraina sebesar 25 persen.

"Kita sudah menghadapi krisis kelaparan secara global yang belum pernah kita lihat, setidaknya abad ini," Direktur sementara untuk kelompok amal Bread for the World Jordan Teague.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Meroket akibat Invasi Rusia, Mungkinkah Ada Kelangkaan Jilid 2?

Ancaman krisis pangan di Turki

Dilansir dari Ispionline, perang yang terjadi membuat pukulan telak bagi Turki, karena dapat membuat harga pangan mengalami kenaikan.

Pada 2020, 78 persen impor gandum Turki berasal dari Rusia dan Ukraina. Rusia berada di peringkat pertama dengan Ukraina ada di peringkat kedua.

Walaupun dengan Ukraina diserang, Turki masih dapat mengimpor gandum dari Rusia. Namun, jika Rusia terkena sanksi perdagangan maka Turki akan berakibat buruk bagi ekonominya.

Data inflasi pangan year-over-year di Turki mengalami kenaikan 64,4 persen di bulan Februari, sedangkan inflasi harga konsumen secara keseluruhan sebesar 54,4 persen.

Dengan adanya inflasi tinggi dan situasi ekonomi yang sulit di Turki dapat menjadi ancaman krisis pangan di negara tersebut.

Baca juga: Daftar Sanksi yang Dijatuhkan kepada Rusia atas Invasi Ukraina, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com