Meski sinar UV bisa merusak kulit, namun tidak serta merta orangtua lalu mengoleskan sunscreen kepada kulit bayi.
Denta menyampaikan, sunscreen mengandung berbagai bahan kimia aktif.
"Pada bayi dengan kulit tipis dan rasio permukaan tubuh/berat badan yang lebih tinggi membuat penetrasi bahan kimia dari sunscreen lebih mudah terjadi," ujar Denta.
Selain itu, kondisi tubuh bayi juga belum berkembang metabolisme obat dan sistem ekskresinya dengan baik, maka otomatis bayi lebih rentan untuk terjadi masalah kulit setelah dioleskan suncreen.
Adapun reaksi kulit bayi yang tidak cocok ketika dioleskan sunscreen yakni muncul dermatitis kontak atau alergi.
"Jadi, untuk penggunaan sunscreen pada bayi di bawah usia 6 bulan, sebaiknya dihindari. Untuk pemberian sunscreen di atas 6 bulan dengan catatan, gunakan sunscreen yang menahan sinar UV secara langsung, bukan yang mengubah secara kimiawi di dalam kulitnya," kata Denta.
Denta juga merekomendasikan sunscreen berbahan titanium oxide atau zinc oxide, broad spectrum water resistant dengan SPF 30+ untuk bayi di atas usia 6 bulan.
Metode pemberian sunscreen untuk bay di atas 6 bulan yakni dilakukan 15-30 menit sebelum terpapar sinar matahari, ulangi setiap 2 jam jika paparan sinar mentari masih terjadi.
"Pengaplikasian sunscreen ini bisa lebih sering jika anaknya sering keringetan/habis berenang/basah-basahan," lanjut dia.
Sedangkan, jika bayi berusia di bawah 6 bulan ingin dipakaikan sunscreen, para orangtua bisa menggunakan sunscreen khusus bayi dengan SPF 15.
Untuk pengaplikasiannya bisa di pipi dan punggung tangan saja.
Penting untuk diperhatikan, sebelum sunscreen dioleskan secara menyeluruh, oleskan sedikit dulu ke kulit bayi, apakah ada reaksi kulit atau tidak.
Jika tidak ada reaksi/kemerahan, boleh dilanjutkan untuk mengoleskan suscreen tersebut.
Bagaimana cara menjemur bayi
Terkait menjemur bayi, Denta mengimbau kepada orangtua bahwa gelombang sinar matahari berbeda dengan ultraviolet.
Artinya, walaupun sinar matahari tampak teduh, namun radiasi UV masih bisa menembus awan dan bahkan bisa dipantulkan dari permukaan padat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.