Awalnya, G20 hanya sebagai forum pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral saja.
Namun pada 14-15 November 2008, Presiden AS George W Bush mengundang para pemimpin negara dalam KTT G20 pertama.
Para pemimpin negara dalam KTT G20 pertama melakukan koordinasi respons global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS saat itu.
Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina
Mereka juga sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan.
Berbeda dengan kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap.
Oleh karena itu, guna memastikan KTT G20 lancar setiap tahunnya, presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan selanjutnya (disebut Troika) secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.
Baca juga: Daftar 20 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia
Ada dua isu yang dibahas dalam pertemuan G20, yakni Finance Track (Jalur Keuangan) dan Sherpa Track (Jalur Sherpa).
Fokus isu yang dibahas dalam Jalur Keuangan adalah ekonomi dan keuangan, seperti kebijakan fiskal, moneter, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Pembahasan Jalur Keuangan dilakukan oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral masing-masing negara anggota.
Fokus utama yang dibahas dalam Jalur Sherpa lebih luas, seperti geopolitik, anti korupsi, pembangunan, perdagangan, energi, perubahan iklim, dan kesetaraan gender.
Pembahasan Jalur Sherpa dilakukan oleh menteri terkait dari masing-masing negara anggota.
Baca juga: Mengenal G20: Sejarah, Fungsi, dan Kiprah Indonesia di Dalamnya
G20 diketahui telah memberikan peran nyata bagi perekonomian dunia, antara lain:
Kesuksesan terbesar G20 adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global yang terjadi 2008.