Sementara itu Sejarawan dan pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali mengatakan, simbol bintang delapan yang ada pada dada Gatotkaca dipercaya menjadi simbol di masa Hindu.
Hindu mengenal simbol Dewata Nawa Sanga yang berbentuk bintang dengan delapan sudut.
Dewata Nawa Sanga sendiri adalah wujud sembilan dewa yang menguasai penjuru mata angin, dengan Dewa Siwa sebagai pusatnya, yang dikelilingi oleh delapan dewa yang menjadi aspeknya.
"Dewa-dewa inilah yang punya kekuatan, yang menguasai seluruh penjuru mata angin. Nah, dengan kekuatannya masing-masing, orang Hindu percaya bahwa mereka dijaga oleh kesembilan dewa ini," jelas Asep saat dihubungi Kompas.com (23/2/2022).
Gara-gara dibilang lambang bintang di dada #Gatotkaca dibilang mirip #CaptainMarvel, aku jd ngubek-ngubek gugel karena penasaran.
Dan ini beberapa info yg aku temukan: pic.twitter.com/Dq2q8LCKeV
— IG | SINEMA911 (@sinema911) February 23, 2022
Baca juga: Apa Itu Feng Shui? Ini Sejarah Feng Shui dan Penerapannya di Rumah
Asep melanjutkan, simbol bintang delapan juga muncul pada zaman Majapahit, yakni di dalam lambang kerajaan yang disebut Surya Majapahit.
Bintang delapan yang terdapat dalam Surya Majapahit, selain menunjukkan arah mata angin juga sebagai berkah cahaya dari matahari yang menyinari berbagai penjuru.
Sementara itu, menanggapi "cekcok" warganet soal bintang Gatotkaca dan Captain Marvel, Asep mengatakan bahwa simbol bintang delapan bukan mutlak milik siapapun.
Bahkan, dirinya menjelaskan jika pada abad pertengahan di wilayah Eropa, simbol ini identik dengan seni Islam.
"Dalam berbagai kaligrafi, bahkan di Al-Qur'an simbol bintang juga dipakai. Jadi memang ini tidak mutlak milik siapa ya, tetapi siapapun bisa menggunakannya," ujarnya.
Sedikit tambahan.
First appearance Captain Marvel/ Mar-Vell (1967) ????
Wayang Orang Satria Gatot Kaca di uang kertas Dai Nippon Teikoku Seihu Sepoeloeh Roepiah (1943)? pic.twitter.com/66OFhLyaqF
— Gilang S. Respati ? (@gs_respati) February 22, 2022
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, dalang sekaligus Pengelola Kesenian Tradisional Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Diwasa Diranagara menjelaskan, dalam cerita pewayangan, tokoh Gatotkaca memang digambarkan mengenakan baju zirah dengan bintang di dadanya.
“Di cerita pewayangan, tokoh Gatotkaca juga digambarkan mengenakan baju zirah berbentuk bintang,” ujarnya kepada Kompas.com (23/2/2022).
Diwasa melanjutkan, baju zirah yang dipakai Gatotkaca bernama Antrakusuma dan bergambar bintang yang mengandung makna panglima tinggi dan pencerah.
Simbol bintang yang terdapat dalam baju zirah Gatotkaca juga merupakan simbol kekuatan dan kesaktiannya.
Hal tersebut sekaligus sebagai tanda Gatotkaca sudah diberi kekuatan dari para Dewa sejak lahir dan tidak akan hilang kecuali saat ia meninggal.
“Itu (baju zirah) bawaan sejak lahir. Tidak bisa lepas. Lepasnya baju zirah nanti dalam (perang) Baratayuda, (saat) Gatotkaca meninggal,” jelas Diwasa.
Baca juga: Penjelasan TNI AU soal Video Viral Jakarta Disebut Digempur Chemtrail Tengah Malam