Dikutip dari website RS Harapan Kita, Dr. Duddy Mulyawan Djajadisastra, Sp.PD, FINASIM menjelaskan ada 3 hal yang menyebabkan seseorang bisa mengalami konstipasi yaitu kecukupan minum, aktivitas (jalan kaki) serta komposisi serat dalam makanan.
Secara umum gambaran diare yang terjadi pada pasien Covid-19 hampir sama dengan diare yang terjadi pada infeksi yang lain.
Namun menurut Duddy, yang membedakan yaitu penyebabnya.
Seperti misalkan apabila kita habis makan nasi goreng kemudian merasakan sakit perut dan diare, itu akan berbeda dengan saat baru bepergian ke luar kota dengan makanan yang terjaga, tetapi timbul gejala diare dan rasa lelah.
"Itu akan menjadi perhatian bahwa kita bisa saja terinfeksi Covid-19," jelas dia.
Biasanya diare yang disebabkan karena makanan saja selesai dalam waktu 2 hari dan apabila lebih dari 2 hari, maka seseorang harus waspada.
Apabila kita berisiko tertular seperti kontak erat dengan pasien Covid-19, berada di tengah kerumunan atau baru pulang bepergian ke luar kota, ada baiknya kita mengajukan diri untuk melakukan tes Covid-19 untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko infeksi Covid-19.
"Jadi kita harus tetap pastikan untuk selalu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Selain itu kita juga tetap menjaga makanan yang mengandung probiotik, menjaga keseimbangan makanan (sayur mayur dan buah-buahan)," tuturnya.
Gejala diare yang muncul di beberapa pasien Omicron seharusnya tidak berlangsung lama.
Gastroenterologist asal Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, Lea Ann Chen mengingatkan, untuk segera menghubungi dokter dan mendapatkan perawatan lebih lanjut saat terjadi: