Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Nifas? Ini Ciri-ciri, Durasi, dan Perawatannya

Kompas.com - 09/02/2022, 11:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Kemudian pada hari ke-4 hingga 10, cairan berwarna merah muda.

Setelah hari ke-10 atau 14, nifas hanya berupa titik-titik lendir, sebagaimana perempuan akan menstruasi atau setelahnya.

Terakhir, setelah itu cairan nifas hanya kenyisakan lendir berwarna kuning atau putih, hingga akhirnya benar-benar berhenti.

Patokan waktu ini tidak paten. Artinya ada yang mengalami kurang dari 4 minggu, tetapi juga tak sedikit yang melebihi 6 minggu.

Masa nifas berlangsung lebih lama daripada masa menstruasi.

Baca juga: Ramai The Tinder Swindler, Ini Tips agar Tidak Tertipu di Aplikasi Kencan

Perawatan nifas

Dikutip dari Very Well Family, berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan terkait perawatan ibu nifas.

  • Gunakan pembalut untuk menampung darah yang keluar, jangan gunakan tampon. Tampon tidak disarankan untuk digunakan, karena berisiko menyebabkan infeksi pada vagina.
  • Selama 6 minggu setelah persalinan sebaiknya vagina tidak dimasuki apa pun, termasuk tampon.
  • Lalu, pakailah pakaian dalam dan pakaian yang longgar.
  • Jika terasa nyeri, silakan konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran, kecuali jika dokter menyarankan yang lain.
  • Istirahat dengan cukup, meskipun waktu di saat nifas pasti banyak tercurah untuk mengurus bayi yang baru saja dilahirkan.

Tanda nifas tidak normal

Dikatakan sebelumnya, nifas adalah hal alami yang normal terjadi pada ibu pasca melahirkan.

Namun, ada kalanya nifas kni berjalan tidak normal dan menjadi indikasi bahaya.

Dikutip dari Web MD, nifas yang disebht berbahaya adalah jika perdarahan yang terjadi begitu hebat hingga melebihi batas normalnya.

Kasus ini terjadi pada lima persen dari seluruh perempuan yang melahirkan.

Kemungkinan besar terjadi 24 jam pertama setelah melahirkan, tapi bisa juga terjadi kapan saja dalam 12 minggu pertama setelah bayi lahir.

Kondisi ini sangat serius, karena banyaknya darah yang keluar dari tubuh dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis.

Jika tekanannya terlalu rendah, organ tidak akan mendapatkan cukup darah dan bisa menyebabkan kematian.

Di saat inilah, bantuan medis diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com