Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Seragam Satpam Berubah Lagi, dari Putih-Biru, Coklat, hingga Krem

Kompas.com - 04/02/2022, 06:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seragam satuan pengamanan (Satpam) selama dua tahun terakhir terus mengalami perubahan.

Awalnya, satpam mengenakan seragam setelan kemeja putih dan celana biru.

Namun kemudian diubah menjadi mirip seragam aparat kepolisian yang berwarna coklat.

Belum lama berubah, warna seragam satpam diubah kembali menjadi warna krem.

Baca juga: Diubah Lagi, Apa Alasan Warna Seragam Satpam Dulu Dibuat Mirip Polisi?

Apa alasan seragam satpam berubah lagi?

Mengapa berwarna krem

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, proses penentuan warna krem diputuskan setelah melakukan pertemuan antara Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi) dan Korbinmas Polri.

Ramadhan meyampaikan, dalam pemilihan warna krem pada seragam satpam dilakukan untuk menciptakan keharmonisan antara Polri dan satpam.

“Juga untuk menjaga moril dan psikologis satpam sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas agar tercipta hubungan kerja sama yang harmonis antara pembina dan yang dibina,” ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (3/2/2022).

Ramadhan mengungkapkan bahwa dipilihnya warna krem karena masih serumpun dengan warna seragam dari Polri.

“Warna krem adalah warna turunan dari warna coklat dengan gradasi lebih terang sehingga masih dalam kategori rumpun warna seragam Polri,” ungkapnya.

Baca juga: Mengapa Seragam Militer Bercorak Loreng?

Kapan seragam satpam mulai berganti warna krem?

Seragam Satuan Pengamanan (Satpam) warna krem dikenalkan dalam acara HUT ke-41 Satpam di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengubah warna seragam Satuan Pengamanan (Satpam) dari warna cokelat muda ke warna krem.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Seragam Satuan Pengamanan (Satpam) warna krem dikenalkan dalam acara HUT ke-41 Satpam di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/2/2022). Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengubah warna seragam Satuan Pengamanan (Satpam) dari warna cokelat muda ke warna krem.

Adapun pengenalan seragam baru satpam tersebut dilakukan dalam pelaksanaan upacara HUT ke-41 Satpam di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta pada Selasa (2/2/2022) kemarin.

 

Terlihat para petugas satpam yang mengikuti upacara tersebut mengenakan seragam baru satpam dengan celana berwarna coklat tua serta baju baru berwarna krem.

"Satpam senantiasa profesional dan kehadirannya dirasakan masyarakat," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutan upacara tersebut, sebagaimana diberitakan Kompas.TV (2/2/2022).

Seragam Satpam dari masa ke masa

Mengutip pemberitaan Kompas.com (3/2/2022), sejak dibentuk pada 1980, satpam setidaknya telah mengalami perubahan wajah seragam sebanyak tiga kali.

Berikut perubahannya dari masa ke masa:

Seragam satpam putih-biru

Satpam SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, Slamet Gunaedi, berdiri di dekat barisan motor Honda BeAT, Senin (4/2/2019)KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Satpam SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, Slamet Gunaedi, berdiri di dekat barisan motor Honda BeAT, Senin (4/2/2019)

Satpam dibentuk pada 30 Desember 1980 oleh Jenderal Polisi Awaloedin Djamin.

Pembentukan satpam dikukuhkan melalui surat kepolisian SKEP/126/XII/1980.

Satpam dibentuk karena situasi keamanan pada saat itu, serta kurangnya jumlah anggota kepolisian berbanding jumlah penduduk.

Pembentukan satpam berawal dari dibentuknya Pam Swakarsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com