Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Seragam Militer Bercorak Loreng?

Kompas.com - 13/09/2020, 14:03 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasukan militer di berbagai negara memiliki kekhasan pada seragamnya. Ya, corak loreng.

Corak khas tersebut juga tampak pada seragam prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), dengan loreng hijau, coklat, dan hitam.

Sementara itu, pasukan militer di beberapa negara di Timur Tengah menggunakan seragam coklat muda loreng seperti warna gurun.

Lantas, mengapa loreng menjadi pilihan seragam militer di dunia?

Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan corak loreng pada seragam militer merupakan bagian dari strategi perang, yaitu kamuflase.

"Sebenarnya itu terkait dengan strategi perang. Kalau dulu seragam justru warnanya cerah, asesorisnya banyak," kata Fahmi kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

"Sejak strategi perang modern diperkenalkan, teknik kamuflase juga berkembang," lanjutnya.

Baca juga: Panglima TNI: Kita Tidak Boleh Lengah Menghadapi Covid-19

Menurutnya, teknik kamuflase ini tak hanya digunakan pada seragam militer, tetapi juga pada alutsista atau sistem persenjataan.

Maka tak heran, jika beberapa alutsista, seperti tank memiliki warna yang sama dengan seragam pasukan militer, yaitu bercorak loreng.

Perbedaan warna

Terkait warna, jelas Fahmi, biasanya setiap negara atau kawasan memiliki warna yang berbeda.

Perbedaan warna tersebut menyesuaikan dengan medan tempur dan kondisi alam suatu negara atau kawasan.

"Misalnya Indonesia memilih seragam yang didominasi warna coklat, hijau, hitam, itu bagian dari teknik kamuflase," jelas dia.

Menurut dia, penggunaan seragam loreng ini mulai dikenal sejak abad ke-19 ketika organisasi dan strategi militer diperbarui.

Namun, seragam loreng semakin populer setelah perang dunia kedua.

Baca juga: Prajurit TNI Tangkap Penyelundup Puluhan Ribu Obat Ilegal dari Malaysia

Untuk saat ini, kata Fahmi, penggunaan seragam bercorak loreng atau kamuflase visual sudah tidak terlalu relevan.

Pasalnya, cara deteksi musuh kini mulai canggih, seiring perkembangan teknologi, seperti alat pendeteksi panas.

"Kalau sekarang kamuflase yang visual juga tidak terlalu relevan, karena ada banyak cara untuk mendeteksi musuh, seperti deteksi panas," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com