Sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada integumen hama yang pada akhirnya menyebabkan kematian hama.
3. Penghambat makan
Kehadiran serai wangi ketika disemprotkan pada tanaman bisa membantu menekan dihasilkannya bahan perangsang makanan yang ada pada tanaman yang kemudian membuat hama enggan untuk makan.
Pada akhirnya pertumbuhan hama dan perkembangan populasi akan berkurang.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Beda Jahe, Kunyit, Laos, dan Kencur
Semua bagian tanaman serai wangi meliputi daun, batang dan akar bisa untuk dijadikan pestisida alami.
Melansir dari laman Litbang Pertanian, minyak atsiri serai wangi mampu mengendalikan hama pengerek buah, kutu putih, kutu dompolan, aphid, thrips lalat buah dan kutu sisik.
Sementara itu mengutip dari laman Dinas Perkebunan Jabar, baik akar, daun dan minyak serai wangi bisa digunakan untuk mengatasi aphdis dan tungau.
Sejumlah keuntungan menggunakan serai wangi sebagai bahan pestisida yakni ia merupakan bahan alami yang mudah terurai.
Dengan demikian, serai wangi aman pada lingkungan dan produk pertanian.
Selain itu, ia mudah didapat, dan relatif murah dan mudah diaplikasikan.
Baca juga: Ramai soal Impor Jahe, Ini 10 Barang yang Masih Diimpor Indonesia
Adapun cara pembuatan serai wangi yakni sebagai berikut:
Untuk pengaplikasian pestisida alami serai wangi yang telah dibuat, caranya adalah dengan menyemprotkan secara merata pada tanaman yang diserang hama.
Sebelum disemprotkan bisa ditambahkan dengan perata atau adjuvant 2 cc per liter air untuk kemudian disemprotkan 2-3 hari sekali.
Baca juga: 5 Cara Alternatif Basmi Hama Tanaman Cabai