Daryono menambahkan, gempa Jember dengan magnitudo 5,0 juga diikuti dengan gempa susulan.
"Gempa Jember M5,0 yang menimbulkan kerusakan tadi pagi hingga sore ini hanya diikuti 2 kali gempa susulan dengan magnitudo 2,5 dan 3,4," kata dia.
Ia menjelaskan, beberapa rumah warga mengalami kerusakan yakni genteng dan langit-langit rumah ambles, dan tembok rumah mengalami retak hingga rubuh.
Baca juga: Gempa Yogyakarta dan Wilayah yang Merasakan
BMKG juga merekap mana saja wilayah yang terdampak kerusakan gempa di Jember hari ini.
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Ramai Isu Tsunami 28 Meter di Pacitan, Jawa Timur
Sebelumnya, Indonesia juga sempat diguncang gempa dengan magnitudo 7,3 yang melanda NTT-Flores pada Selasa (14/12/2021).
Mengenai hal ini, Daryono memastikan, gempa di Jember dengan gempa di NTT tidak saling berkaitan.
"Gempa di Jember ini tidak ada kaitan dengan gempa lain," ujar Daryono.
Baca juga: Info Terkini Gempa NTT dan Catatan 120 Kali Gempa Susulannya
Ia menegaskan, masing-masing wilayah yang terjadi gempa signifikan, memang sedang aktif di sumbernya, tidak berarti saling picu.
"Sumber gempa kita memang banyak, jika terjadi gempa berdekatan tempat dan waktu maka itu hanya kebetulan saja," lanjut dia.
Menurut update terkini dari BMKG, Kamis (16/12/2021) pukul 15.00 WIB, menunjukkan adanya 534 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) yang terjadi di wilayah NTT-Flores.
Baca juga: Update Dampak Gempa NTT dan Penetapan Status Tanggap Darurat di Selayar Sulsel
Selain itu, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya jika ada oknum yang mengaku dapat memprediksi gempa.
Sebab, sampai saat ini di dunia belum ada konsep/teori yang valid secara empirik yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi.
"Tetapi jika hanya tebar-tebar jala 'prediksi' kemudian ada yang nyangkut dan 'dapat' kemudian dianggap bisa memprediksi ya itu hak Anda," ujar Daryono dikutip dalam twit dari akun Twitternya, @DaryonoBMKG.
Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...