Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Dampak Gempa NTT dan Penetapan Status Tanggap Darurat di Selayar Sulsel

Kompas.com - 15/12/2021, 13:51 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Selayar menetapkan status tanggap darurat bencana pascagempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021).

Gempa di NTT tersebut turut dirasakan beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, salah satu yang terdampak, yaitu Kabupaten Selayar.

Gempa bumi berdampak pada sejumlah kerusakan bangunan, korban luka-luka, dan adanya warga yang mengungsi ke tempat yang dirasa aman.

Pemerintah Kabupaten Selayar telah menerbitkan status tanggap darurat melalui surat bernomor 576/XII/Tahun 2021.

"Status tanggap darurat berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 14-27 Desember 2021," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Info Terkini Gempa NTT dan Catatan 120 Kali Gempa Susulannya

Korban luka dan kerusakan akibat gempa NTT

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan bahwa gempa magnitudo 7,4 berdampak pada korban luka dan kerusakan material.

Berdasarkan rekap data hingga Rabu (15/12/2021) pukul 09.00 WIB, setidaknya 6 warga luka-luka, dan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan.

Selain itu, BPBD Kabupaten Selayar juga mencatat sejumlah fasilitas umum yang terdampak, antara lain sekolah 3 unit, masjid rusak berat 2 unit, rumah dinas kepala desa (kades) rusak berat 1 unit, pelabuhan rakyat 1 unit, balai warga 1 unit, dan gudang rusak ringan 2 unit.

Sementara itu, imbuh Muhari, 3.000 lebih warga Kabupaten Selayar dilaporkan mengungsi di sejumlah titik.

"Total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian," katanya lagi.

Baca juga: Update Gempa NTT dan Dampak Kerusakannya

gempa flores 1992tanngkapan layar Twitter @DaryonoBMKG gempa flores 1992

Baca juga: Analisis BMKG soal Penyebab Gempa Magnitudo 7,4 yang Guncang NTT

Berikut rincian sebaran warga mengungsi:

  • Mintu’u 6 titik: 2.000 jiwa
  • Lambego 6 titik: 900 jiwa
  • Larawu 3 titik: 500 jiwa
  • Puncak Majapahit 1 titik: 250 jiwa
  • Langundi 1 titik: 50 jiwa.

"BPBD masih melakukan pendataan untuk warga mengungsi pada 30 titik di Kecamatan Pasimaranu," kata Muhari.

Baca juga: Gempa M 7,4 NTT, Bangunan di Pulau Selayar Sulsel Rusak

Dukungan logistik

Muhari mengatakan, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan dukungan dan bantuan logistik kepada warga Kabupaten Selayar.

Sejauh ini, proses pendataan terus dilakukan di sejumlah wilayah, seperti NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan laporan sebelumnya, BPBD di ketiga wilayah tersebut menginformasikan masyarakatnya merasakan guncangan dengan intensitas lemah hingga kuat.

"Informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari ini, pukul 12.30 WIB, menyebutkan belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut," ucap Muhari.

Dia menjelaskan, BPBD Kabupaten Sikka melaporkan sebanyak 26 warganya mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka. BPBD di wilayah lain masih melakukan pendataan di lapangan.

"BNPB terus memantau dan berkoordinasi dengan BPBD terdampak untuk mendapatkan data dan informasi terkini penanganan darurat paska gempa," tandasnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Tsunami, Tanda-Tanda dan Cara Menghadapinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com