Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Kehausan, Ini 6 Tanda Tubuh Tengah Dehidrasi

Kompas.com - 11/12/2021, 09:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Dehidrasi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurang minum, berkeringat, banyak kencing, juga gangguan kesehatan seperti muntah dan diare.

Tanda dehidrasi yang paling umum adalah merasa haus. Ketika kita merasa haus, itu sinyal dari otak bahwa tubuh membutuhkan cairan untuk bisa berfungsi secara baik dan optimal.

Melansir MedlinePlus, dehidrasi bukan hanya berarti tubuh kekurangan cairan saja. Namun bisa pula berarti bahwa tubuh kehilangan elektrolit seperti sodium dan potasium, senyawa yang membantu tubuh bergerak, berbicara, bernapas dan berlari.

Selain hal-hal di atas, dehidrasi juga bisa terjadi jika Anda menderita diabetes. Diabetes bisa menyebabkan dehidrasi cukup intens sehingga penderitanya akan selalu terus merasa kehausan.

Dehidrasi sendiri memiliki banyak gejala lain, yang mungkin terasa tak lazim untuk kita. 

Gejala lain dari dehidrasi

Selain merasa kehausan dan letih lesu, berikut ini gejala dehidrasi yang mungkin belum banyak diketahui:

1. Bau napas tak sedap

Ilustrasi bau mulut yang bisa menjadi gejala diabetes. Ilustrasi bau mulut yang bisa menjadi gejala diabetes.
Melansir dari Everyday Health, ludah atau air liur memiliki properti antibakteri. Namun ketika kita kurang cairan, tubuh tak akan cukup memproduksi liur untuk mengusir bakteri pada rongga mulut.

Bakteri pun akan berkembang cukup banyak di dalam mulut karena produksi liur menurun selama tubuh dehidrasi. Imbasnya, bau mulut pun tak akan terelakkan lagi.

Hal yang sama terjadi pada kondisi kita ketika bangun pagi. Mulut akan lebih berbau karena sepanjang malam produksi liur akan menurun dan bakteri akan berkembang pesat di dalam mulut.

Jadi ketika Anda merasa mulut sangat kering dengan bau yang menyengat, segeralah minum agar produksi liur kembali normal dan bakteri di rongga mulut segera teratasi.

2. Kulit kering

Tak semua orang dehidrasi akan memiliki kulit yang basah karena keringat. Kasus dehidrasi yang parah justru akan menyebabkan kulit menjadi sangat kering.

Tanda lain dehidrasi adalah kulit akan menggelembung ketika dicubit dan tak bisa langsung kembali normal.

3. Sering kram otot

Ketika tubuh kurang cairan, tubuh tak bisa mendinginkan diri sendiri alias tak bisa menurunkan suhu tubuhnya sendiri. Imbasnya, akan sering terjadi kram otot imbas dari suhu yang terus tinggi.

Suhu panas sangat mempengaruhi otot. Kekurangan sodium dan potasium dalam elektrolit tubuh juga bisa sangat memicu kram otot.

Dalam studi di tahun 2019, ditemukan bahwa olahragawan yang meminum larutan elektrolit sehabis berlatih akan memiliki risiko kecil terkena kram otot.

4. Demam dan menggigil

Semakin tinggi demam, akan semakin berat dehidrasi yang berlangsung. Menurut Mayo Clinic, wanita dan anak-anak lebih mudah terkena dehidrasi ketika menderita demam.

Selain itu, wanita dan anak-anak juga lebih rentan mengalami diare dan muntah-muntah ketika menderita suatu penyakit.   

5. Mudah lapar dan selalu mencari kudapan manis

Selalu berburu makanan manis bisa menjadi gejala tubuh dehidrasi. Selalu berburu makanan manis bisa menjadi gejala tubuh dehidrasi.
Ketika dehidrasi, hati akan kesulitan melepas glikogen dan berbagai senyawa lain yang bisa digunakan sebagai energi. Akibatnya, tubuh akan selalu menuntut makanan manis.

Jadi ketika tiba-tiba tubuh ingin mencicip cokelat atau kudapan manis lain, itu pertanda bahwa tubuh tengah dehidrasi sehingga tak bisa merombak glikogen menjadi glukosa yang larut dalam aliran darah dan bisa digunakan sebagai energi.

6. Sakit kepala

Meski dehidrasi yang ringan sekalipun bisa memicu sakit kepala atau migrain dari yang level ringan hingga berat.

Jadi ketika Anda sakit kepala, cobalah meminum segelas air. Meski penyebab dehidrasi bisa berbagai macam faktor, tapi asupan air bisa meredakan sakit kepala dengan efektif.

Dehidrasi adalah gangguan tubuh yang harus segera diatasi. Selain keenam tanda di atas, Anda bisa pula mengecek dehidrasi lewat warna urine.

Jika warna urine sangat pekat, bisa dipastikan Anda tengah dehidrasi dan harus segera mengambil segelas air minum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com