Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 25 November: Kematian akibat Covid-19 di AS Tahun 2021 Lebih Tinggi dari 2020

Kompas.com - 25/11/2021, 09:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus Covid-19 di dunia hingga Kamis (25/11/2021) berjumlah total 259.633.842 kasus, melansir Worldometers.

Dari angka itu, 5.190.323 orang meninggal dunia dan 234.782.141 orang sembuh.

Negara mana saja dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia?

Berikut ini 10 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 48.934.182kasus, 797.593 meninggal dunia, 38.760,38 sembuh
  2. India: 34.541.349 kasus, 466.584 meninggal dunia, 33.957.698 sembuh
  3. Brazil: 22.043.112 kasus, 613.339 meninggal dunia, 21.264.713 sembuh
  4. Inggris: 9.974.843 kasus, 144.286 meninggal dunia, dan 8.834.188 sembuh
  5. Rusia: 9.434.393 kasus, 267.819 meninggal dunia, dan 8.126.376 sembuh
  6. Turki: 8.652.172 kasus, 75.618 meninggal dunia, 8.178.520 sembuh
  7. Perancis: 7.483.282 kasus, 118.734 meninggal dunia, 7.071.681 sembuh
  8. Iran: 6.092.822 kasus, 129.280 meninggal dunia, 5.819.025 sembuh
  9. Jerman: 5.546.915 kasus, 100.481 meninggal dunia, 4.712.900 sembuh
  10. Argentina: 5.319.867 kasus, 116.458 meninggal dunia, 5.184.973 sembuh.

Baca juga: UPDATE Corona 24 November 2021: Kasus Harian di Indonesia Kembali Naik

Amerika Serikat

Doctor Delkhah Shahin checks on a 34 year old, unvaccinated Covid-19 patient at Providence Cedars-Sinai Tarzana Medical Center in Tarzana, California on September 2, 2021. - According to Dr. Yadegar at the hospital, the number of covid patients are significantly less than they were in winter, but from a psychological standpoint it's much more difficult because most of the patients in the ICU on respirators are unvaccinated, younger and healthier 30 and 40 year olds without comorbidities.  Vaccinated patients at the hospital are typically older, but the Covid-19 effects are much milder compared to the unvaccinated patients that have more severe symptoms. (Photo by Apu GOMES / AFP)APU GOMES Doctor Delkhah Shahin checks on a 34 year old, unvaccinated Covid-19 patient at Providence Cedars-Sinai Tarzana Medical Center in Tarzana, California on September 2, 2021. - According to Dr. Yadegar at the hospital, the number of covid patients are significantly less than they were in winter, but from a psychological standpoint it's much more difficult because most of the patients in the ICU on respirators are unvaccinated, younger and healthier 30 and 40 year olds without comorbidities. Vaccinated patients at the hospital are typically older, but the Covid-19 effects are much milder compared to the unvaccinated patients that have more severe symptoms. (Photo by Apu GOMES / AFP)
Jumlah kasus kematian akibat infeksi virus corona di AS lebih tinggi pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Melansir Seattle Times, hingga Selasa (23/11/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat, 386.233 kematian pada tahun 2021.

Pada tahun 2020, angka kematian akibat Covid-19 di AS berjumlah 385.343 orang.

Adapun angka kasus pada 2021 ini juga diprediksi lebih tinggi hingga akhir tahun.

Persentase kematian akibat Covid-19 di AS lebih tinggi tahun ini yakni sekitar 13 persen dibanding tahun lalu yang sebesar 11 persen.

Para ahli menilai, angka kematian tahun ini lebih tinggi karena beberapa faktor.

Penyebabnya di antaranya, tingkat vaksinasi yang paling rendah dari yang dibutuhkan, relaksasi tindakan pencegahan (masker dan jarak sosial) serta munculnya varian delta yang lebih menular.

Menurut para ahli, warga Amerika sudah berperilaku seolah-olah Covid-19 adalah penyakit endemik yang bisa dikelola.

Baca juga: Kasus Varian R.1 di Amerika Serikat, seperti Apa Karakteristiknya?

Rusia

Seorang prajurit Kementerian Darurat Rusia, mengenakan alat pelindung, mendisinfeksi terminal kereta api Kievsky di tengah pandemi Covid-19 di Moskow pada 22 September 2021. AFP PHOTO/ALEXANDER NEMENOV Seorang prajurit Kementerian Darurat Rusia, mengenakan alat pelindung, mendisinfeksi terminal kereta api Kievsky di tengah pandemi Covid-19 di Moskow pada 22 September 2021.
Pada Rabu (24/11/2021), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia telah memakai vaksin hidung eksperimental tiga hari setelah mendapatkan suntikan booster.

Saat ini, Rusia menghadapi lonjakan kasus infeksi dan kasus kematian terburuk. Negara ini juga tengah berjuang mengatasi keraguan terhadap vaksin yang meluas.

Pada Oktober, Kementerian Kesehatan Rusia telah memberikan izin uji coba awal vaksin hidung Sputnik V kepada 500 orang sukarelawan.

Meski demikian, dikutip dari SeattleTimes, tidak jelas apakah uji coba itu sudah dilakukan.

Putin mengaku, tak ada efek yang dialaminya usai menggunakan vaksin hidung.

Belanda

Jalanan di Amsterdam yang sepi karena adanya karantina untuk mencegah penyebaran virus corona. Terlibat sebuah iklan layanan masyarakat dari Pemerintah Belanda mengingatkan untuk menjaga jarak.Shutterstock/Elena Baryshnikova Jalanan di Amsterdam yang sepi karena adanya karantina untuk mencegah penyebaran virus corona. Terlibat sebuah iklan layanan masyarakat dari Pemerintah Belanda mengingatkan untuk menjaga jarak.
Perintah pembatasan jarak sosial kembali diberlakukan di Belanda pada Rabu (24/11/2021),

Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengatakan, langkah-langkah pencegahan virus yang awalnya dijadwalkan berlaku 3 Desember dimajukan menjadi 26 November 2021.

“Gambaran itu suram dan mengkhawatirkan,” kata De Jonge.

Belanda berada di tengah lonjakan kasus beberapa pekan terakhir ini. Pekan lalu, lembaga kesehatan Belanda juga mencatat lonjakan 39 persen kasus infeksi.

Ia menyebutkan, penerimaan rumah sakit dan unit perawatan intensif meningkat.

Selandia Baru

Ilustrasi virus corona di Selandia Baru.Shutterstock Ilustrasi virus corona di Selandia Baru.
Mengutip Washington Post, Selandia Baru akan membuka kembali akses masuk negaranya mulai awal tahun depan.

Hal itu disampaikan otoritas Selandia Baru pada Rabu (24/11/2021).

Perbatasan yang akan dibuka ini memungkinkan kembalinya penduduk yang berada di luar negeri pada Januari 2022.

Adapun untuk turis akan dibuka pada April 2022.

Singapura dan Malaysia

Melonjaknya kasus impor virus corona di Singapura menyebabkan kembali meningkatnya pemandangan warga yang memakai masker. Salah satunya adalah seorang wanita yang sedang mengantri untuk membayar belanjaannya di supermarket FairPrice Xtra di pusat perbelanjaan VivoCity, kawasan Harbourfront, Sabtu siang (21/03/2020)  KOMPAS.com/ERICSSEN Melonjaknya kasus impor virus corona di Singapura menyebabkan kembali meningkatnya pemandangan warga yang memakai masker. Salah satunya adalah seorang wanita yang sedang mengantri untuk membayar belanjaannya di supermarket FairPrice Xtra di pusat perbelanjaan VivoCity, kawasan Harbourfront, Sabtu siang (21/03/2020)
Mengutip dari Reuters, pada pekan depan, Singapura dan Malaysia akan meluncurkan jalur perjalanan bebas karantina di perbatasan darat keduanya bagi orang-orang yang telah divaksin.

Rencana tersebut akan efektif pada 29 November 2021.

Jalur penerbangan antara Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur juga akan dibuka pekan depan.

Sementara itu, jalur perjalanan darat pada tahap pertama akan dibuka untuk warga negara, penduduk tetap atau pemegang izin jangka panjang dari negara yang dimasuki untuk memungkinkan orang mengunjungi keluarganya.

Nantinya, pembukaan jalur akan diperluas secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com