Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Orang Berbeda-beda?

Kompas.com - 07/11/2021, 10:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang bisa mengalami reaksi yang berbeda ketika mendapatkan vaksinasi, termasuk vaksinasi Covid-19.

Perlu diketahui, benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh pada umumnya akan menimbulkan reaksi.

Dari berbagai merek vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, masing-masing memiliki risiko efek samping.

Efek samping yang mungkin terjadi juga beragam, mulai efek samping ringan hingga sedang. Meski demikian, semua vaksin yang telah disetujui untuk digunakan tergolong aman.

Dari program vaksinasi yang telah dijalankan di Indonesia, efek samping yang dirasakan, misalnya, ada yang merasakan pegal di bekas area suntikan, mengantuk, nyeri sendi, demam, sakit kepala, dan lain-lain.

Efek samping atau reaksi yang dirasakan masing-masing orang bisa berbeda.

Baca juga: INFOGRAFIK: 10 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Covid-19

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Respons tubuh bisa berbeda satu sama lain

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), Profesor Hindra Irawan Satari memberikan penjelasan soal ini.

"Respons tubuh seseorang terhadap masuknya vaksin selalu berbeda," kata Profesor Hindra kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2021).

Oleh karena itu, kata dia, wajar jika efek yang ditunjukkan setiap orang berbeda-beda.

Meski respons yang muncul beragam, Hindra menyebutkan, efek-efek yang beragam itu tetap sama. Artinya, masih tergolong efek samping yang memang telah diketahui dalam proses uji klinis.

"Secara umum memberikan kelompok gejala yang sama (pegal, demam, nyeri sendi, dan lain sebagainya)," ujar dia.

Baca juga: Apakah Saat Ini Perlu Booster Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan WHO

Meskipun setiap orang mungkin menunjukkan efek yang tak sama, Hindra memastikan semua vaksin Covid-19 akan tetap bekerja membentuk kekebalan tubuh terhadap virus corona.

"Kepekaan seseorang terhadap stimulus akan berbeda. Namun, meski respons terhadap pemberian vaksin tiap orang berbeda hasil akhir sebagian besar membentuk kekebalan terhadap Covid-19," kata Hindra.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi mengatakan, perbedaan efek samping yang terjadi pada seseorang ketika ia menerima vaksin dosis pertama dan kedua bukan karena adanya perbedaan alat atau kandungan vaksin yang digunakan.

"Enggak ada (perbedaan) ya," ujar Nadia, saat dihubungi secara terpisah, Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: [HOAKS] Penerima Vaksin Covid-19 Tidak Boleh Scan MRI

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Menerima Vaksinasi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah 'Man from Taured' yang Pernah Hebohkan Jepang, Klaim Berasal dari Dunia Paralel

Kisah "Man from Taured" yang Pernah Hebohkan Jepang, Klaim Berasal dari Dunia Paralel

Tren
Suplemen yang Perlu Dikonsumsi Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas

Suplemen yang Perlu Dikonsumsi Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas

Tren
Ramai soal Daftar Makeup China Disebut Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

Ramai soal Daftar Makeup China Disebut Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

[POPULER TREN] Peserta SNBT Tunarungu Gagal Lolos Usai Diminta Lepas Alat Bantu Dengar | Kata KAI Services soal Makanan Kedaluwarsa di Kereta

Tren
Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Daftar Pemain Tertua dan Termuda Euro 2024, Ada Pepe

Tren
7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

7 Suplemen yang Bermanfaat untuk Memperbaiki Kualitas Tidur, Apa Saja?

Tren
Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Sering Mual Setelah Begadang? Ternyata Ini 3 Penyebabnya

Tren
Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Tren
Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi 'Treadmill' Menghadap Jendela

Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi "Treadmill" Menghadap Jendela

Tren
110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

Tren
Mengapa Israel Akan Serang Lebanon?

Mengapa Israel Akan Serang Lebanon?

Tren
144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

Tren
Ramai soal KTP Indonesia Terdiri dari Warna Biru dan Oranye, Apa Bedanya?

Ramai soal KTP Indonesia Terdiri dari Warna Biru dan Oranye, Apa Bedanya?

Tren
Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com