Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fenomena Astronomi Menarik di Pengujung Oktober 2021

Kompas.com - 19/10/2021, 12:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di sisa bulan Oktober ini, akan ada sejumlah peristiwa astronomi di langit.

Masyarakat bisa menyaksikan fenomena berikut selama langit dalam keadaan cerah.

Adapun sejumlah peristiwa astronomis di sisa bulan Oktober ini. Apa saja?

Berikut fenomena langit pengujung Oktober 2021:

Baca juga: 2 Puncak Hujan Meteor Minggu Ini: Meteor Epsilon Geminid dan Orinoid

1. Puncak Hujan Meteor Epsilon Geminid

Ilustrasi puncak hujan meteor Sextantid. Fenomena hujan meteor hiasi langit Indonesia.SHUTTERSTOCK/Makarov Konstantin Ilustrasi puncak hujan meteor Sextantid. Fenomena hujan meteor hiasi langit Indonesia.
Hujan Meteor Epsilon Geminid aktif sejak 14 Oktober dan akan berlangsung hingga 27 Oktober 2021.

Adapun intensitas meteor maksimumnya terjadi pada 19 Oktober 2021 pukul 05.00 WIB atau 06.00 Wita atau pukul 07.00 WIT.

Penelitian di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangeran mengatakan, hujan meteor Epsilon Geminid adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Gemini dekat bintang Epsilon Geminorium.

"Epsilon geminid (berasal) dari sisa debu komet C/1964 N1 (Ikeya)," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/10/2021).

2. Perihelion Merkurius

Ilustrasi planet Merkurius. Misi eksplorasi Merkurius.SHUTTERSTOCK/Dotted Yeti Ilustrasi planet Merkurius. Misi eksplorasi Merkurius.
Perihelion Merkurius terjadi rata-rata setiap 88 hari atau dalam setahun terjadi empat kali.

Perihelion Merkurius terjadi pada 20 Oktober 2021 pukul 06.51 WIB atau 07.51 Wita atau 08.51 WIT.

3. Fase Bulan Purnama

Penampakan bulan purnama 'Strawberry Moon' saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Jakarta, Sabtu (6/6/2020) dini hari. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.AFP/BAY ISMOYO Penampakan bulan purnama 'Strawberry Moon' saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Jakarta, Sabtu (6/6/2020) dini hari. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.
Adapun fase bulan purnama terjadi pada 20 Oktober 2021 pukul 21.56 WIB atau 22.56 Wita atau 23.56 WIT.

Fase bulan purnama disebut juga dengan fase oposisi Bulan, yakni ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.

Bulan tidak selalu memasuki bayangan Bumi ketika fase bulan purnama, sehingga setiap fase bulan purnama tidak selalu beriringan dengan gerhana bulan.

4. Puncak Hujan Meteor Orionid

Hujan meteor Orionid pada 21 Oktober 2012 seperti diabadikan astrofotografer Daniel McVey.Daniel McVey Hujan meteor Orionid pada 21 Oktober 2012 seperti diabadikan astrofotografer Daniel McVey.
Hujan Meteor Orionid aktif sejak 2 Oktober 2021 hingga 7 Oktober 2021.

Nantinya puncak terjadi pada 21 oktober 2021 pukul 18.00 WIB atau 19.00 Wita atau 20.00 WIT.

Hujan Meteor Orionid titik radiannya terletak di konstelasi Orion.

Andi menyebut Orionid berasal dari sisa debu komet Halley.

5. Konjungsi Bulan-Pleiades

Bintang Tsuraya/Turaya atau dalam ilmu antariksa dikenal sebagai PleiadesLapan Bintang Tsuraya/Turaya atau dalam ilmu antariksa dikenal sebagai Pleiades
Saat fenomena ini, Bulan akan berkonjungsi dengan Pleiades yang merupakan salah satu gugus bintang yang terletak di konstelasi Taurus.

Adapun puncaknya akan terjadi pada 23 Oktober 2021 pukul 21.45 WIB atau 13.45 Wita atau 14.45 WIT.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com