Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan unggahan warganet berisi pengalamannya menjadi korban penipuan pengiriman paket bermodus cash on delivery (COD).

Adalah akun @Nerokumaaa yang menuliskan pengalaman yang dialami ibunya di media sosial.

Menurutnya, penipuan tersebut memanfaatkan kebocoran data e-commerce beberapa waktu yang lalu.

Dengan data itu, penipu kemudian mengirim barang-barang yang tidak masuk akal dengan harga tinggi atau barang murah dengan jumlah banyak.

"Penipu ngemanfaatin fitur COD dan mungkin kebiasaan orang-orang yang suka main asal bayar tiap ada paket COD dateng ke alamatnya tanpa cek apa yang dateng," tulis akun itu.

Ia mengaku, ibunya menerima kiriman barang yang tak pernah ia pesan dengaan e-commerce. Salah satu isi barang yang diterimanyaa adalah kaos kaki dengan harga Rp 60.000.

Dalam unggahannya, ia juga menyertakan foto barang-barang misterius yang diterima ibunya dan terdapat logo Lazada.

Ia juga sempat berbicara dengan kurir yang mengantar paket. Hasilnya, kurir tersebut juga mengirim 13 paket sejenis yang diterima ibunya.

"Mas kurir yang juga nganter di kasus ke-2 ternyata nemuin ada 13 paket lagi sejenis tadi pagi, dia tau kalo itu paket scam dan dia ngambil inisiatif buat ngajak kerjasama buat cancel paket tersebut," tulis akun itu.

Hingga saat ini, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 9.807 kali dan disukai oleh 23,9 ribu warganet.

Baca juga: Kasus COD Belanja Online, Pahami Ini Sebelum Putuskan Belanja Bayar di Tempat

Penjelasan Lazada

VP Customer Care Lazada Indonesia Farid Suharjo mengatakan, pihaknya telah menelusuri permasalahan yang ramai beredar di media sosial tersebut.

Selain itu, pihaknya juga segera menindaklanjuti hal-hal yang melanggar ketentuan yang berlaku di platform Lazada secara ketat.

"Secara rutin, tim internal di Lazada terus melakukan pengawasan ketat atas aktivitas penjual dan pembeli di platform kami," kata Farid dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Hal itu dilakukan untuk memastikan semua pihak mematuhi peraturan serta kebijakan yang diberlakukan di Lazada demi kepuasan, keamanan serta kenyamanan berjualan dan berbelanja online di Lazada.

Ia menuturkan, Lazada akan segera menonaktifkan toko atau akun penjual dan pelanggan yang terindikasi melakukan pelanggaran ketentuan bertransaksi.

Baca juga: Banyak yang Belum Paham, Ini Ketentuan COD atau Bayar di Tempat Beli Barang di Online

Imbauan dari Lazada

Apabila menerima paket yang bukan pesanannya, Farid meminta agar pelanggan menolak paket tersebut.

"Kami juga mengimbau kepada para pelanggan Lazada, apabila pelanggan menerima paket yang bukan pesanannya, pelanggan dapat menolak paket dan menginformasikan alasannya kepada kurir," jelas dia.

"Kami juga mengingatkan dan menyarankan pelanggan untuk melaporkan hal ini ke layanan Customer Care kami agar dapat kami telusuri dan lakukan tindakan dengan segera," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

Tren
Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Tren
Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Tren
Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Tren
Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Tren
Insiden Terbaru Pesawat Boeing, Panel Lepas Sebelum Mendarat

Insiden Terbaru Pesawat Boeing, Panel Lepas Sebelum Mendarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com