Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI, Prof Hasanuddin, fatwa vaksin AstraZeneca tetap bisa digunakan karena kondisi darurat dan ketersediaan vaksin yang halal masih terbatas.
"Iya sudah difatwakan kemarin hari Selasa (haram). Haram tapi boleh digunakan dalam kondisi darurat seperti sekarang ini. Karena belum ada vaksin lain yang halal, vaksin Sinovac yang halal kan nggak mencukupi," jelas Prof Hasanuddin, Jumat (19/3/2021).
Ditegaskan oleh Ketua MUI, Asrorun Niam, dalam jumpa pers virtual yang digelar pada Jumat (19/3/2021), vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan 5 alasan.
Berikut 5 alasan MUI mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca:
Mark Lynas, visiting fellow di Alliance for Science Cornell University menyanggah gagasan bahwa vaksin DNA dapat memodifikasi organisme secara genetik.
Menurut Lynas, tidak ada vaksin yang dapat memodifikasi DNA manusia secara genetik.
“Itu hanya mitos, sering disebarkan secara sengaja oleh aktivis anti-vaksinasi sehingga menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan,” ujarnya.
Lynas menjelaskan vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan untuk mengenali patogen saat vaksin mencoba menginfeksi tubuh.
Hal ini sebagian besar dilakukan dengan injeksi antigen virus atau virus hidup yang dilemahkan yang merangsang respons kekebalan melalui produksi antibodi.
Lebih lanjut, Lynas mengatakan DNA di dalam vaksin DNA tidak berintegrasi ke dalam inti sel sehingga tidak memodifikasi genetik.
"Jika sel membelah, mereka hanya akan menyertakan DNA alami Anda. Pendekatan ini sangat menjanjikan untuk Covid karena dapat ditingkatkan dengan sangat cepat dan serbaguna, mudah untuk memproduksi urutan DNA secara sintetis yang cocok dengan potongan kode genetik virus," tutur Lynas.
Selain itu, Dr. Dan Culver, ahli paru di Klinik Cleveland, menilai bahwa vaksin mRNA tidak mungkin mengubah DNA manusia.
“Ini tidak bisa mengubah susunan genetik Anda," katanya dikutip The Associated Press, 5 September 2020.
Penjelasan lengkapnya soal vaksin Covid-19 tidak mengubah DNA manusia dapat disimak di berita Cek Fakta Kompas.com berikut ini.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, vaksin Sinovac dan Astrazeneca tidak mengandung babi.
Vaksin Covid-19 juga tidak akan mengubah DNA manusia menjadi DNA babi.
Vaksin Covid-19 bekerja dengan melatih sistem kekebalan untuk mengenali patogen saat vaksin mencoba menginfeksi tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.