"Apa pun jenis vaksinnya, apa pun merek vaksinnya, belum ada yang mengatakan bahwa ada risiko terjadinya stroke pendarahan akibat vaksin. Ini perlu kami klarifikasi. Secara ilmiah pun kami juga sudah melihat tidak ada hubungan anatar stroke pendarahan dengan vaksin Covid-19," ujar dia.
KIPI yang biasa terjadi akibat vaksinasi, kata Mursyid, di antaranya demam beberapa hari dan rasa nyeri di bekas suntikan.
"Itu efek biasa. Dan akan hilang, tidak akan menimbulkan dampak sama sekali," kata Mursyid.
Terkait isu ini, Kompas.com juga menghubungi Ketua Komnas KIPI Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K).
Hinky mengatakan, Komnas sedang menunggu hasil investigasi Komda KIPI DKI Jakarta.
"Saya belum menerima hasil investigasi. Apabila 4 hari setelah vaksinasi dan ada penyakit lain yang sudah diidap oleh yang bersangkutan sejak sebelum vaksinasi, umumnya KIPI yang terjadi tidak terkait dengan vaksinasi," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (24/9/2021).
Sebagai bentuk kehati-hatian, lanjut Hindra, Komnas KIPI masih menunggu data dan audit Komda KIPI DKI Jakarta untuk menarik kesimpulan.
"Mudah-mudahan datanya lengkap, sehingga memudahkan melakukan kajian," kata Hinky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.