Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Malaysia Nilai Penanganan Covid-19 Indonesia Lebih Cepat, Bagaimana Kondisi di Sana?

Kompas.com - 05/09/2021, 12:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pimpinan DAP Malaysia Lim Kit Siang menilai, Indonesia lebih berhasil dalam mengurangi tingkat infeksi virus corona dibandingkan negaranya.

Padahal, kata dia, Indonesia memiliki populasi yang jauh lebih besar.

Lim pun meminta Menteri Kesehatan Malaysia yang baru, Khairy Jamaluddin, untuk menyelesaikan masalah Covid-19 di Malaysia.

"Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia? Bahkan kurang dari setengahnya seperti kemarin 8.955 kasus, sementara Malaysia 20.988 kasus?" kata Lim.

Baca juga: Update Corona 3 September: Keterisian ICU di Malaysia Capai 90 Persen

Seperti apa kondisi Covid-19 di Malaysia?

Berdasarkan data Worldometers, Malaysia melaporkan 118.350 kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir atau rata-rata 19.725 kasus per hari.

Sementara, kasus aktif Covid-19 di negara itu mencapai 256.302 kasus hingga Sabtu (4/9/2021).

Meski demikian, Malaysia kini bersiap untuk menjalani masa transisi dari pandemi Covid-19 ke fase endemi dengan pembukaan kembali sejumlah sektor secara hati-hati.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan, dalam dua bulan ke depan, warga Malaysia akan menyesuaikan diri dengan pola pikir "hidup dengan virus" yang diadvokasi oleh pemerintah.

"Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk membuka diri secara bertanggung jawab dan aman. Begitu kita mencapai fase endemik, lebih banyak sektor akan terbuka sepenuhnya," kata Khairy, dikutip dari The Star.

"Kita targetkan akhir Oktober 2021. Kabinet akan memutuskan pada saat itu kapan titik akhirnya," lanjut dia.

Baca juga: Kitajaga.co, Cara Warga Malaysia Saling Bantu di Saat Pandemi Covid-19

Selain itu, Malaysia juga menargetkan 80 persen vaksinasi penuh orang dewasa pada akhir Oktober.

Warga yang divaksinasi penuh di negara bagian yang berada di bawah fase satu dari Rencana Pemulihan Nasional, telah diizinkan untuk makan di tempat, pergi berkemah, dan mengunjungi pasar malam sejak 20 Agustus 2021.

Untuk makan di restoran, pengunjung harus melewati 14 hari sejak mereka menerima suntikan kedua vaksin dosis ganda seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac.

Mengutip Straits Taimes, penerima dosis tunggal Johnson & Johnson dan CanSino harus melalui masa 28 hari pasca-vaksin.

Fase satu mengacu pada tingkat penguncian paling ketat dengan sebagian besar kegiatan sosial dibatasi. Hanya Kuala Lumpur, Selangor, Putrajaya, dan Kedah yang saat ini berada di fase satu.

Orang tua yang divaksinasi lengkap juga dapat membawa anak-anak mereka yang berusia di bawah 17 tahun untuk makan di tempat makan.

Saat ini, hanya orang dewasa di atas 18 tahun yang memenuhi syarat untuk mengambil vaksinasi Covid-19 di Malaysia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Malaysia Lockdown Nasional 1-14 Juni 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com