Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi yang menyebut seseorang ditelepon dari orang tak dikenal dan menanyakan soal status vaksinasi, beredar di media sosial facebook.
Apabila penerima telepon menjawab pertanyaan penelepon maka ponsel akan terblokir dan akun perbankan online akan mentransfer dana atau menguras saldo pemilik telepon.
Dari penelusuran Kompas.com, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Pihak Pemerintah, institusi resmi, atau Kemenkes tidak menanyakan status vaksinasi masyarakat.
Sementara pengamat telekomunikasi memastikan, menekan angka 1 atau 2 saat dihubungi seseorang tidak membuat rekening saldo atau dana penerima telepon hilang.
Unggahan mengenai informasi soal panggilan telepon menanyakan status vaksinasi yang dapat menguras saldo penerima telepon beredar di sejumlah akun Facebook.
Salah satunya diunggah oleh akun ini, pada 30 Agustus 2021.
Berikut narasi selengkapnya:
"Baru saja, teman saya *menerima telepon* untuk menanyakan apakah dia telah divaksinasi.
Jika dia sudah divaksin, tekan 1.
Jika dia belum divaksinasi, tekan 2.
*Akibatnya, dia menekan 1*
*Ponsel diblokir, dan informasi PayMe dan perbankan online* yang sering digunakannya ditransfer.
Semua Orang Perhatian~ Cepat dan teruskan ke lebih banyak orang!
*Penipuan gaya baru*."
Hingga Sabtu (4/9/2021), unggahan itu sudah di-respons sebanyak 26 kali dan dibagikan sebanyak 3 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Mengenai informasi yang beredar tersebut, juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa pesan terkait panggilan telepon soal vaksinasi adalah hoaks atau tidak benar.
Dikutip dari RRI, Nadia memastikan, lembaga resmi Pemerintah Indonesia tidak pernah melakukan panggilan menanyakan status vaksinasi warga.
Nadia menjelaskan setelah melakukan vaksinasi, masyarakat akan mendapatkan sertifikat vaksin resmi dari pemerintah.
Sertifikat tersebut dapat diakses melalui aplikasi dan situs PeduliLindungi. Kemenkes RI juga tidak pernah menanyakan apakah seseorang sudah divaksin melalui panggilan telepon.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tuhas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan bahwa pesan tersebut adalah informasi yang keliru atau hoaks.