Tradisi ini telah ada selama lebih dari 500 tahun, dengan sejarah yang dapat ditarik kembali hingga peradaban kuno suku Inca, Pukara dan Colla.
Suku Inca khususnya, menggunakan hiasan kepala mereka dengan cara yang mirip dengan chullo Taquile. Yakni dengan menampilkan simbol spesifik dari provinsi asal mereka.
Tetapi hanya itu kemiripannya. Chullo Taquile dan hiasan kepala Inca terlihat sangat berbeda.
Para tetua pulau menceritakan desain chullo muncul saat penaklukan Spanyol pada 1535.
Kakek Alejandro menyampaikan kisah-kisah para penakluk awal yang mengenakan topi serupa yang berwarna putih dengan penutup telinga.
"Tetapi tidak menampilkan pola atau simbol yang sama," kata Alejandro.
Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Pedro Castillo, Presiden Peru
Anak laki-laki mulai merajut sejak usia 5 tahun
Para anak laki-laki Taquile diajari merajut sejak usia lima atau enam tahun, dengan keterampilan yang diturunkan dari satu pria ke pria berikutnya.
Chullo pertama yang dirajut seorang anak laki-laki adalah berwarna putih. Seiring dengan waktu, mereka akan menggunakan wol domba yang diwarnai dengan tanaman dan mineral lokal.
Metode ini disempurnakan hingga para pria bisa merajut topi dengan rajutan yang kencang dan rapi.
Ini adalah proses yang sangat lambat - bahkan perajut paling berpengalaman di pulau itu membutuhkan waktu sebulan untuk membuat sebuah chullo, karena pola rumit dan simbol-simbol detail yang mencerminkan totem-totem pertanian, musim, dan keluarga.
Merajut dan calon pasangan idaman
Chullo juga memainkan peran kunci dalam perjodohan para pasangan muda.
Seorang pria dipilih oleh pasangannya berdasarkan kemampuan mereka dalam merajut sebuah chullo dengan jarum kawat tipis dan kecil.
Belakangan ini, sebagian pria bahkan menggunakan besi jeruji sepeda.
"Kami menggunakannya karena itu cocok untuk merajut. Tipis dan tidak mudah putus," kata Alejandro.
Menurut Alejandro, hal-hal yang menandakan jika seorang pria merupakan calon pasangan yang baik dapat dilihat melalui kemampuannya membuat chullo yang rapi.
Baca juga: Merajut Serat Pohon Pisang Menjadi Barang Ekspor Bernilai
Rajutannya harus sangat bagus sehingga mampu menahan air di dalam topi itu untuk menempuh jarak jauh. Calon ayah mertua sering menguji chullo calon suami putri mereka dengan cara itu.
Alejandro dengan bangga menjelaskan, chullo yang ia buat ketika itu dapat menahan air hingga 30 meter tanpa tumpah setetes pun.
Hal itu cukup mengesankan sang calon istrinya, Teodosia Marca Willy, 44 tahun yang lalu.