Melalui langganan yang tidak sah, peretas dapat mencuri hingga 7 dollar AS (sekitar Rp100.976) per langganan mingguan, angka yang kemungkinan besar meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Virus Joker merujuk pada keluarga malware yang disebut sebagai Bread, yang bertujuan untuk melakukan hack tagihan ponsel dan operasi authorize tanpa persetujuan pengguna.
Peneliti dari perusahaan Cybersecurity Quick Heal Security Lab, yang dikutip dalam pernyataan tersebut, menjelaskan bahwa virus ini dapat memasukkan pesan teks, kontak, dan informasi lain di smartphone yang terinfeksi.
Baca juga: Tips Memotret Gerhana Bulan Total Menggunakan Smartphone
Adapun yang membuat malware ini lebih berbahaya adalah kemampuannya untuk melakukan subscribe pengguna Android yang terpengaruh ke layanan berbayar, biasanya versi Premium atau paling mahal, tanpa izin sebelumnya.
Pada awalnya, aplikasi yang terinfeksi 'Joker' atau malware lain dari keluarga ini melakukan penipuan melalui SMS, tetapi kemudian mulai menyerang pembayaran online.
Kedua teknik ini memanfaatkan integrasi operator telepon dengan vendor, untuk memudahkan pembayaran layanan dengan tagihan seluler.
Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!