Sementara itu, Bloomberg menempatkan Indonesia di peringkat paling bawah.
Hal itu setelah lebih dari 1.300 kematian rata-rata dilaporkan setiap harinya sementara pasokan vaksin yang tak mampu memenuhi kebutuhan populasi.
Hingga saat ini baru sekitar 11,9 persen warga yang tercatat telah mendapat vaksin Covid-19
Kondisi yang sama juga dihadapi oleh negara peringkat paling bawah lainnya, seperti Malaysia, Filipina, dan Bangladesh.
Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Satgas: Hanya Bergejala Ringan yang Boleh Isoman
Hal ini sekaligus menegaskan kesenjangan antara negara kaya dan miskin dalam akses vaksin yang disebut kepala WHO sebagai "kegagalan moral bencana".
Pada bulan Juli, Bloomberg menyesuaikan metrik rasio fatalitas kasus dari ukuran trailing bulanan menjadi tiga bulan dan tingkat kematian selama pandemi.
Bloomberg menegaskan, peringkat ini bukanlah keputusan final karena ketidaksempurnaan data virus dan vaksin, serta laju cepat krisis ini.
Peringkat tersebut akan terus berubah setiap bulannya seiring perkembangan data yang diperoleh Bloomberg.
Peringkat Ketahanan Covid adalah melihat bagaimana pandemi ditangani dengan gangguan sosial dan ekonomi paling sedikit.
Ada 12 indikator data yang dijadikan acuan di antaranya penahanan Covid, kualitas layanan kesehatan, cakupan vaksinasi, dan angka kematian.
Selain itu, juga ditambah dengan kriteria kemajuan menuju memulai kembali perjalanan dan mengurangi pembatasan perbatasan.
Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Satgas: Hanya Bergejala Ringan yang Boleh Isoman