Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Arkeolog Temukan Machu Picchu 24 Juli 1911

Kompas.com - 24/07/2021, 08:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 110 tahun lalu, tepatnya pada 24 Juli 1911, arkeolog asal Amerika Serikat, Hiram Bingham, menemukan reruntuhan bersejarah Machu Picchu di Peru.

Melansir History, Machu Picchu merupakan peninggalan kebudayaan bangsa Inca yang tersembunyi di daerah pegunungan di sebelah barat laut Cuzco, Peru.

Tempat tersebut diyakini sebagai tempat peristirahatan musim panas bagi para pemimpin Inca, yang peradabannya nyaris dimusnahkan oleh invasi kolonial Spanyol pada abad ke-16.

Baca juga: UPDATE Corona 24 Juli: Indonesia Catat Angka Kematian Harian Tertinggi, Peringkat 14 Kasus Terbanyak di Dunia

Tersembunyi ratusan tahun

Selama ratusan tahun, keberadaan Machu Picchu tersembunyi dari dunia luar, dan hanya diketahui oleh para petani yang tinggal di wilayah tersebut.

Baru pada musim panas 1911, situs bersejarah itu ditemukan oleh Bingham dan tim penjelajahnya, yang sedang melakukan misi pencarian terhadap kota-kota Inca yang "hilang".

Dalam usaha menemukan Machu Picchu, Bingham dan timnya menempuh perjalanan dengan menunggang keledai dan berjalan kaki dari Cuzco ke Lembah Urubamba.

Di Urubamba, seorang petani setempat memberi tahu rombongan itu tentang beberapa reruntuhan yang terletak di puncak gunung terdekat.

Petani itu menyebut lokasi itu sebagai Machu Picchu, yang berarti "Puncak Tua" dalam bahasa asli Quechua.

Baca juga: [POPULER TREN] WHO Desak Indonesia Lakukan Kuncian Ketat | Bahaya Konsumsi Vitamin D Berlebihan

Dipandu anak 11 tahun

Pada 24 Juli 1911, setelah melalui pendakian yang sulit dalam cuaca dingin dan gerimis, Bingham dan timnya bertemu dengan sekelompok kecil petani lokal yang kemudian menunjukkan lokasi persis Machu Picchu kepada tim penjelajah itu.

Akhirnya, dipandu seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, Bingham dan timnya berhasil menyaksikan rangkaian teras bebatuan rumit, yang menandai pintu masuk ke Machu Picchu.

 

Tempat wisata di Peru - Machu Picchu.SHUTTERSTOCK / Milos Jovanovic Photo Tempat wisata di Peru - Machu Picchu.

Tempat peristirahatan kerajaan

Melansir Britannica, reruntuhan Machu Picchu terletak sekitar 80 km barat laut Cuzco, Peru, di Cordillera de Vilcabamba di Pegunungan Andes.

Reruntuhan tersebut bertengger pada ketinggian 2.350 meter di atas lembah Sungai Urubamba, pada daerah yang menyerupai pelana sempit di antara dua puncak yang tajam, yaitu Machu Picchu atau “Puncak Tua” dan Huayna Picchu atau “Puncak Baru”.

Pemukiman di Machu Picchu kemungkinan dibangun dan ditempati dari pertengahan abad ke-15 hingga awal atau pertengahan abad ke-16.

Baca juga: Peneliti Temukan Alasan Machu Picchu Dibangun di Lokasi Ekstrem

Gaya konstruksi Machu Picchu dan bukti lain menunjukkan bahwa tempat itu adalah kompleks istana penguasa Pachacuti Inca Yupanqui, yang memerintah sekitar tahun 1438–1471.

Pada awalnya, Bingham menduga bahwa Machu Picchu merupakan kuil suci tempat tinggal dan berilndung Perawan Matahari (Perempuan Terpilih), sebuah kelompok elit Inca.

Dugaan itu didasari oleh temuan kerangka yang digali pada 1912, dan pada waktu itu teridentifikasi sebagai perempuan.

Akan tetapi, berkat kemajuan teknologi, arkeolog kemudian mengidentifikasi bahwa kerangka yang ditemukan di Machu Picchu terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Dari temuan kerangkan dan bukti-bukti lainnya, para peneliti meyakini bahwa Machu Picchu berfungsi sebagai tempat peristirahatan kerajaan.

Namun, mereka belum bisa menemukan alasan yang menyebabkan situs tersebut akhirnya ditinggalkan, tetapi kekurangan air diduga menjadi salah satu faktornya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Alex Ferguson Mendapat Gelar Sir dari Ratu Inggris

 

Machu PicchuShutterstock Machu Picchu

Tetap terjaga

Arkeolog mengagumi Machu Picchu karena kondisinya yang secara keseluruhan masih utuh dan tata letaknya yang secara umum sangat luar biasa.

Bagian selatan, timur, dan barat reruntuhan dikelilingi oleh lusinan sawah bertingkat, yang sebelumnya diairi oleh sistem irigasi.

Beberapa dari terasering itu masih digunakan oleh pendudukan setempat ketika Bingham tiba pada tahun 1911.

Sementara itu, jalan setapak dan ribuan anak tangga, yang terdiri dari balok-balok batu serta pijakan yang diukir pada batu di bawahnya, menghubungkan alun-alun, daerah pemukiman, terasering, kuburan, dan bangunan utama.

Baca juga: Siapa Pemilik SIM dan Plat Nomor Kendaraan Pertama di Dunia?

Di ujung utara-tengah situs terdapat Pelataran Utama. Sedangkan di ujung tenggara adalah satu-satunya pintu masuk, yang mengarah ke Inca Trail.

Machu Picchu adalah objek wisata yang paling penting bagi roda perekonomian di Peru, karena mampu mendatangkan ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia.

Setiap tahun, lebih dari 300.000 orang berkunjung ke Machu Picchu, untuk melihat matahari terbenam di atas monumen batu yang menjulang tinggi di "Kota Suci", dan mengagumi kemegahan misterius salah satu karya peradaban manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com