Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Komunitas dan Pembentukan Karakter Bangsa

Kompas.com - 12/07/2021, 08:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kampoeng Doelanan ini juga bertujuan agar hubungan interaksional baik kepada orang tua, teman sebaya, dan sebagainya berlangsung pada tutur bahasa yang baik, bukan dengan bahasa yang kasar.

Handika Surbakti bersama teman-temannya membuat Medan Youth Forum di Medan. Medan Youth Forum yang didirikan tahun 2016, memiliki semangat untuk mengembangkan pemuda Medan yang punya ilmu tapi tidak tahu mau berbagai dengan siapa dan yang kekurangan informasi.

Komunitas perkuat pendidikan karakter

Pendidikan karakter tidak hanya lahir di ruang sekolah dan ruang formalitas. Pendidikan karakter akan semakin menjadi utuh, terbentuk sempurna, dan menyeluruh bila sikap-sikap positif di atas juga dipraktekkan dalam komunitas sekitar, baik keluarga, pertemanan, maupun kesamaan minat, hobi, dan bakat.

Dengan memiliki kesamaan minat, hobi, dan bakat bersama, anggota komunitas bisa saling mengingatkan bila ada rekannya yang melenceng dari visi misi komunitas.

Kerjasama dengan berbagai pihak dibutuhkan untuk pengembangan pendidikan karakter seorang pemuda.

Salah satunya M. Arif Rahman Hakim, yang punya kepedulian terhadap TKI dan membuat komunitas English Academy Bengkulu. English Academy Bengkulu ialah komunitas belajar bahasa inggris untuk para pekerja Indonesia di Penang untuk mengurangi stigma negatif bahwa TKI pun juga bisa menghasilkan karya.

Erwin Setiawan juga menggagas Tangerang Muda, sebuah komunitas yang mempunyai semangat untuk berkontribusi di empat sektor: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan dedikasi. Programnya meliputi kunjungan sosial ke panti jompo, melaksanakan donor darah, dan lain sebagainya.

Selain itu, ada komunitas Emancipate Indonesia yang didirikan oleh Margiantha Surahman. Mereka bergerak dalam menyelesaikan isu perbudakan modern dan memimpikan dunia tanpa perbudakan.

Kegiatan mereka pun bermacam-macam, mulai dari kajian, mengadakan seminar, dan lain-lain.

Lain halnya dengan komunitas yang dibuat Marsya Gusman, womenpedia.co. Semangat womenpedia.co adalah bagaimana perempuan bisa punya skill yang dibutuhkan agar bisa berkontribusi di berbagai bidang serta menghasilkan pemimpin perempuan yang dibutuhkan.

Program yang dibuat pun berupa workshop dan kelas juga mewadahi perempuan untuk berjejaring sehingga bisa berkontribusi bagi negara dan meningkatkan kemampuan diri.

Hanina Maulidha mendirikan komunitas Speak up now  sebagai wadah untuk meningkatkan kepercayaan diri buat anak dan remaja agar memiliki konsep diri yang positif dengan pendekatan psikologi anak dan remaja.

@speak.project juga punya fokus sendiri. Komunitas usaha yang digagas Sandika Dewi ini ingin meningkatkan kemampuan komunikasi dengan melakukan kelas jurnalistik, MC, public speaking, dan juga workshop dengan para pakar.

Melalui komunitas, seseorang melatih sikap empati, simpati, kepekaan, kepedulian, saling menolong, saling berbagi, bertukar pikiran, melatih kebersamaan, mengasah persatuan, dan kesatuan, serta mengembangkan keterampilan yang diinginkan secara gratis dan saling menguntungkan.

Kekuatan itu ada bersama dengan persatuan dan kesatuan. Seperti ibadah berjamaah, dimana yang pahala yang didapatkan jauh lebih banyak daripada sendirian.

Adanya kerja sama dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kemajuan dan kebangkitan Indonesia karena budaya bangsa kita adalah gotong-royong.

Wendell Berry, seorang penulis dan columnist terkenal, dalam essai-nya yang berjudul The Art of The Common Place: The Agrarian Essay, mengungkapkan, komunitas dalam beberapa kepentingan yang lebih luas mampu berperan aktif dalam mengubah tatanan kemasyarakatan suatu bangsa menjadi yang lebih baik, mampu ikut berperan dalam restrukturisasi perekonomian, bahkan mampu bersama pemerintah menjadi penggerak dalam menentukan fondasi politik suatu bangsa.

Melalui begitu banyak penelitian dan tulisan tentang komunitas, dapat secara sederhana disimpulkan, bahwa komunitas merupakan penggerak bangsa untuk satu suara dan satu cita-cita.

Karena dengan satu suara dan satu cita-cita, maka segala yang tampak berat menjadi ringan dan segala yang tidak mungkin terasa menjadi sangat mungkin. Karena itu, mari kita terus bergerak memperjuangkan masa depan bangsa yang lebih baik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com