Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara dengan Kasus Harian Tertinggi di Dunia, Indonesia Nomor 5

Kompas.com - 02/07/2021, 16:06 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia membuat posisi Indonesia di dunia menjadi sorotan.

Hingga 1 Juli 2021, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.203.108 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 58.995 orang meninggal karena Covid-19 dan 1.890.287 orang pasien sembuh.

Tren kasus harian Covid-19 di Indonesia meningkat sejak awal Juni 2021. Pada 1 Juli 2021, terdapat penambahan kasus sebanyak 24.836 kasus.

Dengan angka tersebut, Indonesia termasuk salah satu negara dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia. Per 1 Juli 2021, Indonesia menempati posisi ke-5.

Baca juga: Terbanyak di Indonesia, Ini Daftar 22 Daerah Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah

Berdasarkan data Worldometers per 1 Juli 2021, berikut ini 10 negara dengan kasus harian tertinggi di dunia:

  1. Brazil: 63.140
  2. India: 43.360
  3. Kolombia: 28.315
  4. Inggris: 27.989
  5. Indonesia: 24.836
  6. Rusia: 23.543
  7. Afrika Selatan: 21.584
  8. Argentina: 21.177
  9. Amerika: 16.949
  10. Iran: 14.303.

Sementara itu, sehari sebelumnya, 30 Juni 2021, Indonesia ada di peringkat ke-6.

Diberitakan Kompas.com, per 24 Juni 2021, Indonesia menempati juga posisi ke-5 di dunia.

Baca juga: UPDATE Corona Dunia 1 Juli: 5 Negara Kasus Tertinggi | Phuket Kembali Dibuka untuk Wisatawan Internasional

Tak mengejutkan

Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan, hal ini tak mengejutkan.

Bahkan, menurut dia, data yang ada belum menunjukkan angka sebenarnya.

"Bukan hal yang mengherankan, bahkan sebetulnya kita lebih dari itu. Artinya ini menjadi pengingat pada kita semua bahwa situasi kita ini memang sangat serius," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (2/7/2021).

Dia berharap, semua pihak serius menanggapi peringatan ini dan bersinergi.

"Betul-betul enggak ada lagi orang pergi-pergi karena alasan pekerjaan yang tidak esensial. Tingkatkan testing. Dunia akan melihat," kata Dicky.

Dihubungi terpisah, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyatakan hal senada.

"Itu pun masih under-reported. Kasus yang dilaporkan di Indonesia diperkirakan 1/15-1/8 dari kasus real yang ada," kata Windhu pada Kompas.com, Jumat (2/7/2021).

Menurut dia, pertambahan kasus positif sebesar 24.836 dan kasus aktif sebanyak 253.826 yang dilaporkan itu paling banyak hanya 12,5 persen dari jumlah kasus sebenarnya.

Hal tersebut, kata dia, karena sangat rendahnya penemuan kasus atau case finding melalui testing dan contact tracing yang dilakukan.

"Jadi (penambahan) kasus di Indonesia sebetulnya bukan nomor 5 di dunia, tapi juara dunia. Menyeramkan bukan?" kata Windhu.

Baca juga: UPDATE Corona 2 Juli: 5 Negara Kasus Terbanyak | WHO: Kasus di Eropa Kembali Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com