Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet

Kompas.com - 16/06/2021, 07:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Unggahan informasi yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet karena bisa ditempeli uang logam Rp 1.000, beredar luas di media sosial Facebook.

Unggahan tersebut juga menyertakan narasi agar orang lain tidak perlu divaksin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, narasi dalam video itu tidak benar.

Vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet. Jenis uang logam Rp 1.000 juga tidak bisa menempel dengan magnet, karena terbuat dari nikel.

Narasi yang beredar

Informasi tersebut disebarkan oleh Denny MB Mokodompit SE, pada Jumat (28/5/2021) pukul 05.12, serta Ummu Miftah pada Senin (31/5/2021) pukul 15.08.

Berikut isi unggahannya:

"Bekas suntikan vaksin, uang logam bisa nempel kyak ada magnetnya.

Kalian yakin vaksin itu aman tidk menimbulkan efek samping di kemudian hari. ??
Klo gk ada panggilan divaksin, ngapain nawarin diri divaksin," tulis Ummu Miftah.

Ia juga menyertakan sebuah video berdurasi 1 menit 28 detik yang menampilkan lengan seseorang berbaju putih.

Sementara, seorang lainnya mencoba menempelkan uang logam Rp 1.000 ke lengan orang berbaju putih.

Saat ditempelkan di bagian lengan atas, yang diklaim bekas suntikan vaksin, uang logam tampak menempel.

Namun, uang logam jatuh saat ditempelkan agak ke bawah.

"Jadi vaksin ini mengandung apa, guys? Mengandung magnet, guys," kata perempuan dalam video tersebut, di menit ke 11.10.

"Udah deh bapaknya aja yang divaksin. Bini sama anaknya, sama orangtua enggak usah divaksin," imbuhnya di akhir video.

Akun Facebook Denny MB Mokodompit SE mengunggah video yang menyebut vaksin Covid-19 mengandung magnet karena bisa ditempeli uang logam Rp 1.000 di bekas suntikan.Facebook Denny MB Mokodompit SE Akun Facebook Denny MB Mokodompit SE mengunggah video yang menyebut vaksin Covid-19 mengandung magnet karena bisa ditempeli uang logam Rp 1.000 di bekas suntikan.

Konfirmasi Kompas.com

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa apa yang ada di dalam video itu tidak benar.

"Ini hoaks ya," kata Nadia mengutip Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Vaksin, imbuhnya mengandung bahan aktif dan non-aktif, di mana bahan aktif berisi antigen dan bahan non-aktif berisi zat untuk menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikan masih baik.

Adapun jumlah cairan yang disuntikan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar ke seluruh jaringan sekitar.

"Sehingga tidak ada carian yang akan tersisa di tempat bekas suntikan," jelas Nadia.

Salah satu vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia adalah vaksin AstraZeneca.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Inggris, kandungan vaksin AstraZeneca buatan Oxford, yaitu:

  • polysorbate 80
  • ethanol
  • L-histidine
  • L-histidine hydrochloride monohydrate
  • disodium edetate dihydrate
  • magnesium klorida heksahidrat
  • sukrosa
  • natrium klorida
  • air untuk suntikan

Mengenai logam yang menempel, Nadia menjelaskan bahwa itu bisa terjadi jika permukaan kulit lembab, yang biasanya disebabkan oleh keringat.

Lebih lagi, uang logam Rp 1.000 bukanlah jenis logam yang bisa melekat dengan magnet.

"Pecahan uang logam Rp 1.000 terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan logam yang bisa menempel karena daya magnet," imbuh Nadia.

Hal serupa juga terjadi ketika kita menempelkan uang koin di dahi, yang sering dilakukan saat masih kanak-kanak.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet karena bisa ditempeli uang logam Rp 1.000 adalah hoaks.

Tidak ada kandungan vaksin yang tersisa di bekas suntikan, yang dapat menimbulkan sifat magnetik.

Terlebih lagi, uang logam Rp 1.000 bukanlah jenis logam yang bisa menempel dengan magnet, karena uang logam Rp 1.000 terbuat dari bahan nikel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com