Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tsunami, Kota di Jepang Berhasil Vaksinasi Covid-19 Mayoritas Penduduknya

Kompas.com - 13/06/2021, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Soma, sebuah kota pedesaan yang terletak 240 kilometer di utara Tokyo dan hancur oleh gempa tsunami pada 2011 silam.

Sebanyak 450 penduduk kota tewas akibat bencana tsunami yang tragis waktu itu.

Namun, kota ini telah belajar dari pengalaman pahit di masa lalu.

Mereka tak ingin lagi mengalami hal yang sama karena pandemi Covid-19.

Kota kecil di utara Tokyo ini pun berhasil melampaui rata-rata vaksin nasional dengan menjadikan bencana satu dekade lalu sebagai pelajaran.

Baca juga: BTS Meal McD Ada di Hampir 50 Negara, Kenapa Tidak Ada di China dan Jepang?

Kompak hadapi pandemi

Melansir Reuters, Wakil Walikota Katsuhiro Abe mengatakan, bencana tsunami yang terjadi mengajari Soma pentingnya menyusun dan mengomunikasikan rencana yang jelas.

Mereka bekerja sama dengan profesional medis setempat, mengumpulkan orang-orang yang terkena dampak di tempat-tempat terkonsentrasi, serta tidak menunggu rencana turun dari Tokyo.

"Saya tidak tahu apakah Anda akan mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan ini jika bukan karena bencana gempa bumi," kata Abe.

Peluncuran vaksinasi pada pertengahan Februari lalu lebih lambat dari kebanyakan negara dan pada awalnya terhalang oleh pasokan vaksin impor yang langka.

Distribusi kemudian tidak merata, sementara sistem reservasi rusak atau membingungkan orang tua yang diprioritaskan.

Para pemimpin dan dokter Soma mulai menyusun rencana dan menjalankan latihan inokulasi pada bulan Desember, beberapa bulan sebelum vaksin disetujui.

Pemerintah setempat mendirikan pusat vaksinasi dan melestarikan tenaga medis. Penduduk dipanggil oleh blok kota, tanpa perlu reservasi.

Pihak berwenang kemudian mengirim bus bagi mereka yang tidak dapat melakukan perjalanan sendiri.

Setelah bencana sebelumnya, tetangga Soma tahu untuk saling menjaga, sementara pejabat kota terbiasa "memindahkan persneling" dari pekerjaan kantor ke manajemen krisis.

Ketika beberapa pasien yang lebih tua bingung diminta untuk berbelok ke kiri atau ke kanan untuk bidikan mereka, staf berimprovisasi dengan poster kartun di dinding.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com