Di sisi lain, dampak gerhana bulan terhadap laut menurut Andi adalah adanya pasang surut air laut yang lebih besar daripada biasanya.
Meskipun demikian dia mengatakan, ketinggian air masih batas aman, yaitu tidak sampai puluhan atau belasan meter.
Terkait dampaknya pada iklim seperti udara dingin dia mengatakan tidak ada dampaknya yang berarti.
"Kalau sepengamatan saya, (perubahan iklim) hanya terjadi ketika gerhana matahari. Untuk gerhana bulan tidak pengaruh apa-apa ke iklim," ujarnya.
Baca juga: [HOAKS] Menara Moshe Israel Meledak Dihantam Rudal Hamas
Andi juga mengatakan, Gerhana Bulan Total bisa terjadi berbarengan dengan beberapa fenomena, salah satunya Supermoon.
"Kalau mau disangkutkan dengan supermoon, nanti ada lagi 2037," ungkap Andi.
Sementara itu beberapa Gerhana Bulan Total bertepatan dengan perayaan Waisak, yaitu pada 2040, 2050, 2069, dan 2071.
Ada juga Gerhana Bulan Total yang bertepatan dengan Supermoon dan Waisak. Itu diperkirakan akan terjadi pada 2199, 2217, dan 2394.
Pada tahun 2003 silam gerhana bulan juga bersamaan dengan Waisak, namun di indonesia tidak bisa mengamati karena detik-detik Waisaknya siang hari.
Baca juga: Rekomendasi Badan Pengawas Obat Eropa soal Vaksin AstraZenecca
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.