KOMPAS.com - Putri dari musisi Anang Hermansyah, Aurel Hermansyah akan melaksanakan pernikahannya dalam waktu dekat dengan Youtuber Atta Halilintar.
Sebagai salah satu ritual sebelum pernikahan, dia mengaku sedang melakukan puasa mutih.
Unggahan tentang Aurel yang melakukan puasa mutih viral di media sosial pada Senin (29/3/2021).
Hal itu setelah akun @ananghijau dan story instagram @aurelie.hermansyah yang memperlihatkan Aurel tengah makan roti dan putih telur.
Akun @nanghijau menulis narasi sebagai berikut:
"kakak @aurelie.hermansyah puasa MUTIH
guyss kakak akan melakukan riyula budaya
akan melakukan puasa MUTIH supaya sampai hari AKAD nanti supaya manglingin dan segar dan cerah AURANYA ....doainya guysss".
Baca juga: Aurel Hermansyah Jalani Puasa Mutih Jelang Menikah dengan Atta Halilintar
Sejumlah warganet menanggapi unggahan tersebut dan membagikan ulang postingan itu di media sosial. Beberapa orang menilai, puasa mutih yang dijalani Aurel kurang tepat.
Beberapa warganet menyebut, bahwa puasa mutih dilakukan dengan makan nasi dan air putih saja.
"Namanya puasa mutih tuh makannya nasi putih sama air putih, bukan roti sama telur," ujar akun @maychn.fa.
"Mutih kok makan roti ma telur, setauku keluarga kejawen jg, mutih tu harus hambar ga boleh berasa. Cm nasi n air putih, gula ,garam dll yg putih berasa itu ga boleh," ungkap @rumi_els.
"Puasa mutih, makan nasi putih sma air putih, bukannya makan yg warna putih," tulis @nadiahaa07
Baca juga: Puasa Mutih, Tradisi Pengantin Jawa yang Dijalankan Aurel Hermansyah
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr. Sunu Wasono mengatakan ritual yang dijalani Aurel dengan memakan roti dan putih telur menurut dia tidak biasa dilakukan seseorang yang puasa mutih.
"Tidak lazim," ujarnya pada Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
Dia menjelaskan puasa mutih biasanya dilakukan oleh orang yang sedang mempelajari ilmu tertentu seperti ilmu kebatinan atau kerohanian.
Orang-orang yang ingin belajar ilmu kanuragan atau kadigdayan juga minimal akan menjalani puasa mutih. Selain itu, ada puasa-puasa lain yang harus dijalani, seperti puasa ngebleng dan ngrowot.
Sunu mengatakan awalnya puasa mutih dilakukan kalangan kebatinan. Meski begitu sekarang bisa dilakukan oleh siapa saja.
"Bisa saja orang mau nikah menjalankan puasa mutih. Itu bagian dari pengendalian diri," kata Sunu.
Dia juga mengatakan puasa mutih bisa dilakukan sehari, bisa juga tujuh hari. Tergantung pada niatnya.
Baca juga: Ramai soal Puasa Mutih Menu Roti dan Putih Telur yang Dijalani Aurel, Ini Kata Pengamat Budaya
Sementara itu, dosen Program Studi Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Darmoko mengatakan, puasa mutih dengan mengganti objek makanan dengan roti putih dan putih telur sebagai upaya manusia di era milenial perkotaan yang bukan tidak mungkin dipengaruhi oleh gaya hidup kebudayaan global.
"Secara hakekat sebenarnya mutih dengan mengganti objek makanan dengan roti putih dan putih telur tidak terlalu bergeser. Selagi manusia tetap berbegang teguh pada makna yang sebenarnya dari laku mutih itu sendiri, yaitu dengan mengerjakannya secara berkelanjutan dan berpola. Sehingga latihan untuk membentuk kekuatan spiritual pada diri manusia sebagai pribadi tetap akan tercapai," jelas dia.
Menurut Darmoko, puasa mutih dengan roti dan putuh telur sama saja dalam konteks mengurangi (membatasi) keinginan jasmaniah duniawi yang berlebihan (over).
"Yang penting niat dan maksud dari melakukan mutih itu sendiri harus dilakukan dengan tekun dan sungguh-sungguh," jelas dia.
Baca juga: Jelang Pernikahan Aurel, Anang Hermansyah: Dia Akan Hilang dari Keluarga
Mutih menrutnya melatih kepekaan intuisi dengan cara menjalankan laku (prihatin untuk mendekatkan diri kepada Tuhan) ala Jawa bukan hanya untuk sekadar pamer dan gaya-gayaan.
"Namun perlu disertai ketulusan hati, dan ketekunan dalam menjalaninya, serta fokus konsentrasi bahwa penempaan batin, rohani, rasa semata-mata ditujukan kepada Tuhan penguasa alam semesta," tuturnya.
Sehingga dengan puasa mutih itu harapannya Tuhan akan mengabulkan atau meluluskan segala sesuatu yang dimohonkan kepadaNya.
"Hanya saja tentang objek minuman yang dikonsumsi hendaknya yang tawar (air bening) secukupnya. Jadi makanan terdiri dari roti tawar putih dan putih telur ditambah air tawar-bening," ujarnya.
Laku mutih menurut Darmoko berarti pancaindra manusia hanya merespons objek makanan nasi putih dan air bening untuk dimasukkan ke dalam tubuh manusia sebagai sekedar penyangga kelangsungan daya hidup tubuh manusia itu sendiri.
Mutih juga dapat dipandang sebagai upaya manusia untuk mengondisikan diri dalam situasi yang suci dan hening dengan menekan hal-hal yag bersifat jasmaniah duniawi untuk memperkokoh batin dan rasa sehingga secara spiritual akan lebih sensitif terhadap pemahaman hakekat lingkungan (alam dan Tuhan).
Baca juga: Aurel Putuskan Nikah Muda, Krisdayanti: Dia Mengikuti Saya
Dia menjelaskan, puasa mutih merupakan suatu konsep sekaligus metodologi manusia Jawa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Mutih sebagai konsep menunjukkan bahwa kesempurnaan hidup adalah hal yang paling hakiki," kata Darmoko.
Sementara puasa mutih sebagai metodologi merupakan cara manusia untuk membebaskan diri dari anasir-anasir yang akan menghambat dalam upanya mencapai suatu tujuan yang diidam-idamkan.
Mutih juga dapat dipandang sebagai laku manusia Jawa untuk mengendalikan keseluruhan hawa nafsu yang selalu menyelimuti diri. Laku itu sendiri merupakan uapaya manusia untuk merebut kekuasaan yang bersifat adikodrati dan sakral.
"Pengendalian hawa nafsu dengan menjalankan mutih adalah cara manusia untuk merebut kuasa adikodrati dalam rangka memperkuat jiwa, batin, atau kepekaan rasa," ungkapnya.
Baca juga: Jadwal Puasa Ramadhan 1442 H untuk 34 Provinsi di Indonesia
Mengutip Harian Kompas, 4 November 2002 puasa mutih menurut psikolog sekaligus penyair kondang asal Jawa Tengah, Darmanto Jatman, merupakan bagian dari budaya Jawa.
Puasa mutih biasa dilakukan oleh dalang wayang kulit sebelum pentas. Selain puasa mutih, juga melakukan puasa ngrowot.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga melakukan puasa mutih sebelum pelantikannya sebagai presiden.
Dikutip Harian Kompas, 21 Oktober 2004, SBY melakukan itu bukan karena percaya klenik.
SBY hanya makan nasi dengan tahu, tempe, sayuran, dan buah-buahan ketika sahur dan berbuka puasa. Dia menghindari makan daging dalam empat hari terakhir.
Menurut dokter pribadi SBY, dr RP Hutabarat, pilihan itu baik untuk penampilan.
"Menu itu memang kami anjurkan agar Pak SBY terlihat cerah, fresh, dan tidak layu. Menu itu juga untuk menghindari tampilan wajah Pak SBY yang terkadang terlihat sembab," ujar Hutabarat.
Baca juga: Link Download Jadwal Puasa Ramadhan 2021 di Seluruh Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.