Bilik telepon dibangun oleh Itaru Sasaki beberapa bulan sebelum bencana, setelah ia kehilangan sepupunya karena kanker.
"Ada banyak orang yang tidak bisa mengucapkan selamat tinggal. Ada keluarga yang berharap mereka bisa mengatakan sesuatu, seandainya mereka tahu mereka tidak akan berbicara lagi," kata Itaru.
Bilik telepon itu kini menarik ribuan pengunjung dari seluruh Jepang.
Tak hanya digunakan oleh para penyintas tsunami, telepon itu juga dipakai oleh orang-orang yang kehilangan sanak saudara karena sakit dan bunuh diri.
Alasan dijuluki sebagai telepon angin adalah adanya film baru-baru ini yang terinspirasi dari bilik telepon buatan Itaru tersebut.
Beberapa bulan lalu, Itaru mengaku didekati oleh penyelenggara yang ingin memasang telepon serupa di Inggris dan Polandia dan memungkinkan orang menelepon kerabat mereka yang hilang dalam pandemi virus corona.
"Layaknya bencana, pandemi datang tiba-tiba dan ketika kematian mendadak, kesedihan yang dialami sebuah keluarga juga jauh lebih besar," kata dia.
Baca juga: Gempa Berpotensi Tsunami di Jepang, Ini Analisis BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.