Hai, apa kabarmu? Semoga kabarmu baik karena karunia kesehatan fisik, pikiran dan jiwa di tengah perjalanan waktu yang terasa begitu cepat.
Seminggu lalu ada beberapa peristiwa yang mengingatkan kembali betapa cepatnya waktu berlalu.
Pernyataan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tentang tidak adanya larangan mudik 2021 misalnya mengingatkan Ramadhan akan datang sebentar lagi.
Ritual berupa perpindahan orang dalam jumlah besar dan nyaris serentak menjadi salah satu kesibukan di minggu akhir Ramadhan.
Setelah tahun lalu ada imbauan ke arah larangan mudik karena pandemi, tahun ini imbauan ke arah larangan itu dilonggarkan.
Meskipun Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19 masih akan mengkaji soal tidak adanya larangan mudik atau pelonggaran larangan mudik, tampaknya keputusan pelonggaran mudik akan diterapkan.
Hal sama sudah dilakukan saat Idul Adha 2020. Tidak ada larangan mudik saat itu.
Untuk mengenali pergerakan orang yang mulai longgar, tidak perlu menunggu masa mudik.
Keluhan kemacetan di jalan-jalan yang mulai marak disampaikan di radio-radio adalah tanda makin banyaknya pergerakan orang di jalan-jalan.
Sabtu dan Minggu juga sudah mulai sulit mencari parkir di pusat-pusat perbelanjaan.
Kabar baik tentunya. Di tengah upaya menjaga kesehatan dengan disiplin merapkan protokol kesehatan, aktivitas ekonomi bisa bergerak perlahan menuju normal.
Ini tidak mudah karena kita berjalan di antara sejumlah tegangan. Menjaga Kesehatan dan memastikan kebutuhan hidup lain yang ditopang aktivitas ekonomi ada dalam tegangan.
Soal tegangan, Kamis (18/3/2021) pagi, kita secara nasional juga menghadapi tegangan sekaligus kekecewaan lantaran perlakuan tidak adil.
Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021 di Birmingham, Inggris.