Brasil tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19, dengan jumlah kematian harian yang dilaporkan terus tinggi.
Varian baru dari virus corona terus menyebar ke seluruh negeri, di saat banyak orang di negara ini terus menentang penggunaan masker dan pembatasan mobilitas.
“Kami sedang melalui skenario terburuk sejak awal pandemi. Anda hanya perlu melihat tren dalam jumlah rata-rata kematian,” kata Gonzalo Vecina Neto, seorang profesor Kesehatan Masyarakat Universitas Sao Paulo seperti dikutip dari CNN Internasional (13/3/2021).
Pada Rabu (10/3/2021), Kementerian Kesehatan Brasil mencatat rekor tertinggi baru, dengan melaporkan 2.286 korban meninggal karena infeksi virus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Brasil Makin Memburuk, Korban Meninggal Harian Capai 2.286 Orang
Dikutip dari The Guardian (13/3/2021), Pemerintah Italia telah menyetujui peraturan yang memungkinkan setengah dari negara, termasuk Lazio, wilayah sekitarnya Roma, masukkan jumlah kuncian dari Senin karena melonjaknya infeksi virus corona.
Kabinet Perdana Menteri Mario Draghi telah memberikan lampu hijau pada keputusan yang akan mengkategorikan daerah dalam "zona merah" berisiko tinggi jika mereka memiliki lebih dari 250 kasus mingguan per 100.000 penduduk.
Italia mencatat 25.673 infeksi baru pada hari Kamis dan 373 kematian karena Covid-19, sehingga jumlah total kematian menjadi 101.184.
Wilayah yang menghadapi penguncian total mulai Senin termasuk Lombardy, Lazio, Emilia-Romagna, Friuli Venezia-Giulia, Veneto, Piedmont, Marche dan provinsi Trento.
Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara
European Medicines Agency (EMA) atau Badan Obat Eropa menyelidiki apakah salah satu dari tiga vaksin Covid-19 yang sebelumnya disetujui mungkin terkait dengan kasus pembekuan darah.
“Belum jelas apakah ada hubungan kausal antara vaksinasi dan laporan trombositopenia imun,” kata EMA.
Badan tersebut mengatakan akan menilai laporan kondisi orang-orang yang telah menerima vaksin Pfizer, AstraZeneca dan Moderna.
Sebelumnya muncul laporan bahwa penerima inokulasi vaksin AstraZeneca menderita pembekuan darah.
EMA mengatakan tidak ada indikasi bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh vaksinasi, seperti juga disebutkan WHO.
Baca juga: Negara Eropa Bisa Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Saat Kasus Pembekuan Darah Diselidiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.