Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sinabung Meletus, Situasi Terkini dan Rekomendasi PVMBG

Kompas.com - 02/03/2021, 14:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memuntahkan awan panas guguran pada Selasa (2/3/2021) pagi.

Awan panas guguran ini meluncur dengan jarak kurang lebih 4.500 meter ke arah timur tenggara. Sedangkan tinggi kolom abu vulkanik diketahui mencapai 5.000 meter.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 07.15 WIB, tetapi peningkatan aktivitas ini dilaporkan sudah berhenti. Awan panas guguran terakhir terpantau sekitar pukul 08.36 WIB.

Berikut penjelasan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) terkait peningkatan aktivitas Gunung Sinabung pada Selasa (2/3/2021):

Baca juga: Gunung Sinabung Meletus, Tinggi Kolom Abu Mencapai Setinggi 5.000 Meter

Aktivitas meningkat

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Nia Haerani mengatakan, aktivitas guguran awan panas sudah mulai muncul pada pukul 06.42 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran sejauh 2.000-5.000 meter ke arah tenggara timur dan kolom asap setinggi 4.000-5.000 meter.

"Hingga pukul 08:20 WIB telah terjadi 13 kali kejadian awan panas guguran," ungkap Nia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Aktivitas gunung ini memang meningkat sejak pagi tadi, ditandai dengan awan panas guguran, akan tetapi aktivitas sejenis dilaporkan telah berhenti.

Berdasarkan pemantauan visual dan kegempaan hingga pukul 09.00 WIB, sudah tidak ada indikasi terjadinya peningkatan potensi ancaman bahaya.

"Saat ini sudah reda ya, tadi awan panas guguran terakhir sekitar pukul 08.36 WIB," kata Nia.

Waspada potensi bahaya

Aktivitas dari Gunung Sinabung sendiri sudah menurun hingga saat ini, akan tetapi terdapat sejumlah potensi bahaya yang harus tetap diwaspadai.

Seperti kemungkinkan kembali terjadi erupsi eksplosif, guguran awan panas, batuan, maupun lava pijar.

Nia menjelaskan, ancaman bahaya sebaran material awan panas guguran, dan guguran batuan meliputi sektor selatan, timur hingga tenggara dalam radius 4 - 5 km.

Sedangkan sebaran material erupsi berukuran abu bisa tersebar lebih jauh, tergantung arah dan kecepatan angin.

Sementara untuk lahar, diperkirakan akan mengalir di lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, terutama jika terjadi curah hujan yang tinggi.

Baca juga: Aktivitas Gunung Api Indonesia, Sinabung, Semeru, hingga Gunung Merapi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com