Indira bercerita, penelitiannya di dalam hutan Cagar Alam Tangkoko, Sulawesi Utara sudah berjalan sejak September 2020, atau sekitar 6 bulan lamanya.
Selama penelitian, dirinya tinggal di camp, semacam stasiun riset yang dibangun dari kayu.
"Ada juru masaknya. Kami sarapan jam 4 pagi, siap-siap, lalu berangkat ke hutan sekitar jam 5 dengan membawa bekal untuk makan siang," kata dia.
Nantinya, setiap malam, ia dan timnya akan kembali ke camp sehingga tidak sampai mendirikan tenda.
Baca juga: Ramai soal Unggahan Gambar Penyusutan Hutan Kalimantan, Benarkah Separah Itu?
Indira mengaku melakukan penelitian bersama 5 orang peneliti lain, 2 manajer, 1 juru masak dan 1 janitor.
Selain harus menyangrai silica gel saat libur, pengalaman lain selama penelitian yakni kerap bertemu dengan beraneka binatang dengan ragam jenis dan ukuran.
"Pernah suatu kali bertemu dengan ular piton berukuran 3 meter yang masuk ke dalam camp," katanya lagi.
Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...