Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

646 Gempa Terjadi di Indonesia Selama Januari 2021, Ini Imbauan BMKG

Kompas.com - 03/02/2021, 07:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki awal 2021, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan gempa bumi berkekuatan besar yang meluluhlantakkan Majene dan Mamuju, di Sulawesi Barat.

Tercatat ada 105 orang meninggal, dan ribuah rumah yang rusak akibat gempa bumi besar yang melanda kedua wilayah itu pada 14 dan 15 Januari 2021, masing-masing berkekuatan 5,9 dan 6,2 magnitudo.

Sementara itu, selama Januari 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mencatat, terjadi peningkatan aktivitas gempa dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKGT, Daryono mengatakan, ada 646 kali gempa tektonik dengan berbagai magnitudo dan kedalaman, yang terjadi di wilayah Indonesia selama Januari 2021.

"Jumlah gempa ini lebih tinggi dari rata-ratanya untuk bulan Januari, yaitu sebanyak 555 kali. Sementara jumlah gempa tektonik pada Januari 2020 sebanyak 518 kali," kata Daryono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Daryono mengatakan, secara umum pada Januari 2021 aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5,0 yang terjadi 619 kali .

Sedangkan gempa signifikan dengan magnitudo diatas 5,0 terjadi 27 kali.

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Hampir setiap hari terjadi gempa 

Daryono menyebut, gempa dirasakan (felt earthquake) terjadi sebanyak 85 kali.

Menurut dia, jumlah ini cukup tinggi, mengingat pada Januari 2020 lalu terjadi gempa dirasakan 54 kali.

Dia menambahkan, selama Januari 2021 hampir setiap hari di wilayah Indonesia terjadi gempa dirasakan.

Baca juga: 5 Fakta Gempa di Mamuju dan Majene, dari Dampak Kerusakan hingga Gempa Susulan

Bahkan pada 14 Januari 2021, dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali.

Kemudian, selama Januari 2021, terjadi gempa merusak sebanyak tiga kali, yaitu:

  • Gempa Bahodopi, Morowali, Sulteng, magnitudo 4,9 pada 4 Januari 2021 menyebabkan beberapa rumah rusak.
  • Gempa Majene dan Mamuju, Sulbar, magnitudo 5,9 dan 6,2 pada 14 dan 15 Januari 2021 menyebabkan 105 orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak.
  • Gempa Talaud, Sulut, magnitudo 7,1 menyebabkan beberapa rumah rusak.

Baca juga: Ramai soal Riset ITB, Berikut Tanda dan Hal-hal yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Tsunami...

Peta seismisitas Indonesia periode Januari 2021Dok. BMKG Peta seismisitas Indonesia periode Januari 2021

Zona aktif gempa Januari 2021

Daryono mengatakan, peta seismisitas dapat mengidentifikasi zona aktif gempa Januari 2021, yaitu Aceh, Nias, Bengkulu, Lampung, Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Laut Maluku, dan Seram.

"Aktivitas gempa di zona aktif ini masih dapat berlajut hingga Februari 2021 tetapi juga dapat berakhir dan bergeser ke wilayah lain," katanya lagi.

Daryono mengungkapkan, dengan meningkatnya aktivitas gempa pada Januari 2021 dan informasi zona aktif gempa, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, tetapi senantiasa waspada.

Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami

Menurut dia, semua informasi tersebut harus direspons dengan upaya mitigasi yang konkret, seperti membangun rumah tahan gempa, dan menata ruang pantai yang aman tsunami.

Selain itu, masyarakat juga perlu mempelajari cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami, prosedur evakuasi mandiri tsunami, serta meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini.

"Gempa dan tsunami adalah proses alam yang tidak dapat kita hentikan, tetapi yakinlah bahwa kita akan mampu mengurangi risikonya dengan upaya mitigasi nyata dan sungguh-sungguh," kata Daryono.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Terjang Flores, Lebih dari 1.300 Orang Meninggal

KOMPAS.com/LAKSONO HARI W Gempa di Indonesia pada 1968-September 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com