Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Status Berlogo WhatsApp adalah Jebakan Scammer Curi Data Pribadi

Kompas.com - 30/01/2021, 09:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

 

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar informasi yang menyebutkan bahwa notifikasi status dari Whatsapp kepada pengguna aplikasi Whatsapp adalah penipuan.

Informasi itu tersebar tak lama setelah status yang dibuat oleh WhatsApp mulai muncul di linimasa, berdampingan dengan konten status dari pengguna.

Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan, jika pengguna WhatsApp menekannya, maka data rekening bank dan data pribadi akan berpindah tangan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut disebarkan oleh seorang warga Malaysia bernama Amad Ewan di media sosial Facebook.

Tak berselang lama, sejumlah akun lain juga menyebarkan informasi tersebut dengan membagikan tangkapan layar dari unggahan Amad Ewan.

Akun itu di antaranya akun Facebook Siti Nuraisyah, Subhan AR, dan Nurrie Nur.

Berikut narasi yang disebarkan:

"Perhatian..TAKTIK BARU SCAMMER.....Hati2 dapat msg dari WhatsApp, tadi dah masuk berita tv3 Malaysia, Jangan Tekan Link Biru tu, kalau tekan data account bank dan data peribadi akan dipindahkan".

Bukan hanya narasi, para pengunggah juga membagikan tangkapan layar program berita dari sebuah stasiun televisi Malaysia yang sedang membahas WhatsApp.
 Benarkah status dari WhatsApp ini merupakan jebakan scammer yang bisa mengambil alih data pribadi dan rekening bank pengguna?

Penelusuran Kompas.com

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebut status dari WhatsApp ini merupakan jebakan scammer yang bisa mengambil alih data pribadi dan rekening bank pengguna adalah tidak benar.

Dikutip dari The Star, Jumat (29/1/2021), pernyataan itu datang sendiri dari pemilik akun Facebook yang pertama kali mengunggah informasi tersebut, yakni Amad Ewan.

Kini, Amad Ewan telah menghapus unggahannya yang keliru itu setelah mendapat penjelasan bahwa status yang diunggah oleh WhatApp tidak berbahaya.

Ia mengaku, membagikan unggahan tersebut hanya untuk menyebarkan kesadaran tentang potensi taktik penipuan.

Akun Facebook Amad Ewan kemudian membuat unggahan baru yang berisi permohonan maaf karena telah menimbulkan kecemasan dan mengimbau semua orang untuk tidak panik lagi.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com