Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenzo dan Queensha Trending di Twitter, Ini Sejumlah Riset soal Nama

Kompas.com - 23/01/2021, 14:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Kebanyakan nama menggunakan campuran bahasa daerah seperti Jawa dan Bali, bahkan bahasa asing seperti Arab, Sansekerta, Inggris, dan Cina.

Sementara, kaitan antara kesempatan kerja dan pemilihan nama-nama di Indonesia tidak dibahas.

Baca juga: Fakta Mengenai Dewa 19, Asal Usul Nama hingga Bergabungnya Ari Lasso

Nama depan dan kenakalan remaja

Sebuah studi di Universitas Shippensburg pada 2009 menunjukkan bahwa ada hubungan antara nama depan yang populer, dengan kenakalan remaja.

Terlepas dari ras, nama yang tidak populer kemungkinan besar bukan penyebab kriminalitas tetapi berkorelasi dengan faktor-faktor yang meningkatkan kecenderungan kenakalan remaja.

Faktor yang berkaitan dengan nama, yatitu lingkungan rumah dan daerah dengan status sosial-ekonominya rendah.

Masih dari Independent, mengutip jurnal tersebut, remaja dengan nama yang tidak populer mungkin lebih rentan terhadap kejahatan karena mereka diperlakukan berbeda oleh teman sebayanya, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk menjalin hubungan.

Baca juga: Asal-usul Nama Gelora Bung Karno yang Pernah Diganti pada Era Soeharto

Diskriminasi pekerjaan karena nama

Jurnal American Economic Review menerbitkan sebuah studi yang meneliti tentang diskriminasi pasar tenaga kerja, dilihat dari banyaknya nama 'kulit putih' yang dipekerjakan.

Di Amerika, nama seperti Emily dan Greg lebih dapat dipekerjakan dibanding nama seperti Lakisha dan Jamal.

Nama 'kulit putih' mendapat hampir 50 persen lebih banyak panggilan kerja daripada kandidat dengan nama-nama yang terdengar 'hitam'.

Ada diskriminasi ras kulit hitam yang cukup kuat di Amerika. Diskriminasi semacam ini rupanya berpengaruh besar lapangan pekerjaan.

Para peneliti menyatakan bahwa memiliki nama 'putih' setara dengan pengalaman kerja selama delapan tahun.

Baca juga: Asal-Usul Nama Malioboro, Benarkah dari Marlborough atau Malyabhara?

Urutan alfabet

Eric, Economics of Education Review menerbitkan studi tentang nama dalam urutan alfabetik dan aksesnya terhadap layanan publik.

Para peneliti menelaah 90.000 nama belakang siswa di Ceko dan peluang mereka untuk masuk di sekolah bergengsi.

Mereka menemukan, meskipun siswa dengan nama yang memiliki alfabet mendekati akhir cenderung mendapatkan nilai tes yang lebih tinggi secara keseluruhan, tetapi nama yang mendekati bagian atas alfabet lebih mungkin diterima.

Pada studi berbeda di Belmont University, orang dengan nama yang mendekati urutan akhir alfabeth cenderung impulsif dalam belanja.

Jurnal ini juga meneliti nama belakang, kemudian mengaitkannya dengan akusisi waktu.

Menurut sebuah penelitian, orang dengan nama belakang seperti Yardley atau Zabar mungkin lebih rentan terhadap strategi promosi semacam penawaran diskon dalam waktu terbatas.

Baca juga: Sepeda Lipat Brompton, Asal Usul Nama hingga Berbagai Tipenya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com