Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi Covid-19 tidak nyata dengan mencatut nama Robert Oswald, ahli virologi dan ahli imunologi dari Cornell University, sebagai pembuat narasi.
Dalam narasi itu disebutkan, Oswald dan tim peneliti mendapati bahwa Covid-19 hanyalah flu biasa. Karena itu, mereka menggugat CDC atas sangkaan penipuan Covid-19.
Narasi itu hoaks.
Profesor di Department of Molecular Medicine Cornell University Robert Oswald menegaskan, narasi Covid-19 tidak nyata yang mencatut namanya tidak ada hubungannya dengan dirinya dan Cornell University.
Ia mengatakan, isi pesan bahwa Covid-19 tidak nyata adalah salah. Dari penelitian ilmiah terbukti bahwa Covid-19 benar ada.
Ia juga menyangkal adanya tuntutan hukum Cornell University terhadap Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
Sebuah akun Facebook pada Minggu (28/12/2020) mengedarkan informasi mengenai Covid-19 tidak nyata yang ditulis seseorang bernama Robert Oswald dari Cornell University.
Hingga Kamis (31/12/2020) posting tersebut sudah dibagikan 124 kali dan mendapat 72 komentar.
Dalam narasi itu, Oswald yang bergelar PhD di bidang virologi dan imunologi menceritakan hasil penelitiannya terhadap 1.500 sampel yang diduga positif Covid-19 di California Selatan.
Dari hasil ujinya, sebagian besar sampel terkena Influenza A, sisanya Influenza B. Tidak ada satu pun kasus Covid-19.
Tim penelitian lantas meminta sampel Covid-19 yang layak dari CDC, tetapi CDC tidak dapat memberikan sampel karena tidak memiliki sampel yang dimaksud.
Berikut nukilan isi informasi itu dalam bahasa Indonesia:
"Kami saat ini telah memiliki kesimpulan kuat dari penelitian dan pekerjaan lab kami, bahwa Covid-19 adalah imajiner dan fiktif. Flu itu disebut Covid dan sebagian besar dari 225.000 orang meninggal karena penyakit penyerta seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, emfisema, dan lain-lain dan mereka kemudian terkena flu yang selanjutnya melemahkan sistem kekebalan mereka dan mereka meninggal. Saya belum menemukan satu pun sampel Covid-19 yang layak untuk digunakan."
Oswald juga menulis bahwa pihaknya menggugat CDC atas sangkaan penipuan Covid-19. Di akhir tulisannya, Oswald menyatakan saat ini yang dihadapi hanyalah jenis flu lain. Covid-19 tidak ada dan bersifat fiktif.
Narasi tersebut dapat dijumpai di posting ini, ini, dan ini.