Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Selatan Bantah Pernyataan Varian Baru Virus Corona di Negaranya Lebih Berbahaya

Kompas.com - 26/12/2020, 20:11 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zwelini Mkhize membantah pernyataan Inggris bahwa varian baru virus corona yang ditemukan di negaranya lebih menular dan berbahaya dibandingkan dengan varian virus yang menyebar di Inggris.

Sebelumnya, varian baru virus corona, yang dikenal sebagai 501.V2, dominan di antara infeksi baru yang dikonfirmasi di Afrika Selatan.

Temuan ini juga mendorong peningkatan penyebaran penyakit di negara tersebut.

Hal itu terlihat pada peningkatan data jumlah kasus yang dikonfirmasi, rawat inap, dan kematian setiap harinya.

"Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian 501.V2 lebih menular dibandingkan varian di Inggris, seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan Inggris," ujar Mkhize dikutip dari Channel News Asia, Jumat (25/12/2020).

"Juga tidak ada bukti bahwa varian itu merupakan penyakit yang lebih berbahaya atau meningkatkan kematian dibandingkan varian di Inggris atau varian lainnya yang telah dirunut di seluruh dunia," lanjut dia.

Baca juga: 13 Negara yang Laporkan Temuan Varian Baru Virus Corona

Pembatasan perjalanan

Sebelumnya, hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, ketika mengumumkan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan.

Kebijakan itu dikeluarkan karena menganggap varian baru virus corona di Afrika Selatan sangat mengkhawatirkan.

Ia menyebut varian baru virus corona di Afsel lebih menular dan bermutasi lebih jauh dibandingkan strain yang ditemukan di Inggris.

Menurut Mkhize, pernyataan Menteri Kesehatan Inggris itu telah menciptakan persepsi bahwa varian di Afrika Selatan menjadi faktor utama gelombang kedua di Inggris.

"Itu tidak benar," ucap Mkhize.

Mkhize menunjukkan bukti varian baru Covid-19 di Inggris yang memiliki mutasi serupa dengan strain di Afrika Selatan muncul pertama kali di Kent pada September 2020.

Artinya, varian baru virus corona itu muncul sekitar sebulan lebih awal dibandingkan perkembangan varian Afrika Selatan.

Mkhize juga menyebutkan, pembatasan akses dari Inggris dan Afrika Selatan merupakan keputusan yang kurang menguntungkan. 

Sejauh ini, Afrika Selatan menjadi salah satu negara paling terdampak virus corona.

Jumlah individu yang terinfeksi di negara tersebut mendekati 1 juta kasus dan 26.000 orang meninggal dunia.

Sekitar 14.000 kasus positif harian terdeteksi dalam beberapa hari belakangan.

Adapun penambahan tersebut meningkat dari 8.000 hingga 10.000 kasus harian sebelumnya.

Baca juga: Moderna Klaim Vaksinnya Mampu Melindungi Varian Baru Covid-19 di Inggris 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Tren
Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Tren
Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Tren
PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com