Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Ruam Kulit Bisa Muncul pada Pasien Covid-19?

Kompas.com - 25/12/2020, 15:59 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Penelitian lebih lanjut

Dokter kulit yang juga profesor dermatologis klinis di University of California, Dr Raja Sivamani, mengungkapkan, meski sempat ada kontroversi dengan beberapa penelitian lain, ada sebuah penelitian yang memperkuat bahwa Covid-19 menjadi penyebab ruam pada jari kaki.

"Baru-baru ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 ditemukan di sel-sel dinding pembuluh darah di jari kaki," ujar Sivamani.

Selain muncul di jari kaki, Okoye mengatakan, ada banyak jenis ruam yang berbeda yang terlihat pada pasien Covid-19, termasuk gatal-gatal dan ruam yang memerah, bahkan beberapa dengan lepuh kecil.

Ruam memerah dan gatal-gatal ini lebih sering terjadi pada pasien yang sakit parah karena terjadi penyumbatan darah di kulit.

Penyumbatan pembuluh darah ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang berusaha melawan virus.

Baca juga: Simak, Ini Gejala Baru Pasien Corona, dari Ruam Kaki hingga Neurologis

Apakah gejala ruam kulit pada pasien Covid-19 tampak berbeda berdasarkan warna kulit?

Menurut Okoye, belum banyak laporan ruam pada jari kaki dialami pada pasien kulit hitam dan latin. Bahkan, ruam mugkin lebih jarang terjadi pada orang berkulit gelap.

Tetapi, kata dia, hal ini bisa jadi karena membedakan kemerahan pada kulit orang dengan warna kulit yang lebih gelap bisa menjadi tantangan tersendiri sehingga ruam kulit cenderung terlewatkan dengan mudah.

"Kami masih mempelajari tentang Covid-19, tetapi tidak ada perbedaan yang jelas pada ruam di anatara warna kulit yang berbeda," ujar Sivamani.

Terjadi pada pasien Covid-19 segala usia

Menurut para ahli, ruam kulit pada penderita Covid-19 bisa terjadi untuk semua usia.

Sindrom inflamasi multisistem (penyakit yang tampaknya mengikuti infeksi virus corona dan berdampak pada anak-anak) membawa pengaruh besar pada organ dan kulit.

Dokter kulit dan profesor klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota, Dr Crutchfield, mengatakan, beberapa anak telah mengalami kondisi langka yang mirip dengan penyakit Kawasaki.

Meski munculnya ruam ini disebut mengerikan bagi beberapa orang, tindakan terbaik agar tidak terkena ruam yakni dengan melindungi diri dari infeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com