Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Pesawat TNI AU KT-1B Wong Bee yang Jatuh di Yogyakarta

Kompas.com - 07/12/2020, 20:47 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) KT-1B Wong Bee mengalami kecelakaan di runway Landasan Udara Adisutjipto, Yogyakarta pada Senin (7/12/2020).

Kecelakaan itu terjadi ketika pilot sedang melaksanakan latihan rutin menggunakan pesawat bernomor registrasi LL-00111.

Beruntung, kedua pilot yaitu Mayor PnB Sekti Ambarwati (instruktur) dan Letda Adm Krisna Nugraha (siswa penerbang) selamat.

"Meskipun pesawat mengalami total lost (rusak berat), kedua pilot Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto Yogyakarta itu dinyatakan selamat," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Kolonel Pnb Indan Gilang Buldansyah.

Baca juga: Pesawat TNI AU KT-1B Wong Bee Jatuh di Yogyakarta, Dua Pilot Selamat

Spesifikasi pesawat

Seperti apa spesifikasi pesawat yang mengalami kecelakan tersebut? 

Berikut spesifikasi pesawat tersebut, dikutip dari Military Factory.

Disebutkan KAI KT-1 Wong Bee merupakan pesawat serbaguna asal Korea Selatan yang dapat digunakan untuk pelatihan dasar dan tugas serangan ringan.

Penerbangan pertawa KT-1 diketahui pada November 1991 dan pesawat ini mulai diproduksi massal pada 1999. Sejumlah negara yang menggunakan pesawat tersebut adalah Peru, Senegal, dan Turki.

KT-1 lahir di bawah program "KTX" lokal pada akhir 1980-an dan kontrak pengembangan diberikan kepada Korea Aerospace Industries (KAI).

Pesawat ini memiliki panjang 10,2 meter dengan lebar sayap mencapai 10,6 meter dan tinggi 3,6 meter. Berat bersih dari pesawat ini adalah 4.200 pon, sementara berat lepas maksimum (MTOW) sebesar 7.300 pon.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh K??s????? W????? (@kristanto_wibowo)

Baca juga: Kecelakaan Saat Latihan, Pesawat KT-1B Wong Bee Milik TNI AU Rusak Berat

Mesin dan senjata

Sejumlah pengunjung melihat pesawat KT-1B Woong Bee dari Tim Aerobatik TNI AU Jupiter saat pembukaan pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2019 di Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2019). Pameran alutsista kemaritiman dan kedirgantaraan tersebut berlangsung 26-30 Maret 2019.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Sejumlah pengunjung melihat pesawat KT-1B Woong Bee dari Tim Aerobatik TNI AU Jupiter saat pembukaan pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2019 di Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2019). Pameran alutsista kemaritiman dan kedirgantaraan tersebut berlangsung 26-30 Maret 2019.

KT-1 menggunakan mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-62 berkekuatan 950 tenaga kuda. Pesawat ini bisa terbang dengan kecepatan maksimum 360 mil per jam, jangkauan hingga 830 mil, dan ketinggian 38.000 kaki.

Berkapasitas dua orang, KT-1 dilengkapi dengan konfigurasi kokpit analog atau kaca.

Beberapa versi bahkan menampilkan avionik dan sistem tambahan, seperti Night Vision Goggles (NVG), tampilan head-up, GPS atau sistem navigasi inersia, sistem pembangkit oksigen onboard, dan hands-on-throttle-and-stick (HOTAS).

Pesawat ini juga bisa dipersenjatai dengan berbagai macam, seperti bom, roket, dan rudal saat digunakan untuk misi serangan ringan.

Produksi Wong Bee telah diperluas dengan mencakup beberapa varian penting, yaitu KTX-1 Yeo-myung yang didukung turboprop seri PWC PT6A-25A berkekuatan 550 tenaga kuda.

Model ekspor dari pesawat ini menjadi KT-1B, KT-1T dan KT-1P yang masing-masing ditujukan untuk Indonesia, Turki, dan Peru.

Baca juga: TNI AU Invesitigasi Kecelakaan Pesawat KT-1B Wong Bee di Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

4 Lowongan KAI untuk Lulusan SMA, Berikut Syarat dan Cara Melamarnya

Tren
Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Tren
'Wine' Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

"Wine" Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

Tren
5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

Tren
Mengenal Pohon 'Penghasil' Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Mengenal Pohon "Penghasil" Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Tren
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Tren
Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com