Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kiriman Karangan Bunga, Bagaimana Sejarahnya?

Kompas.com - 28/11/2020, 19:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Bentuk kekecewaan

Pada Jumat (13/11/2020), karangan bunga juga berdiri di Kantor Bawaslu Kalimantan Selatan.

Karangan bunga tersebut berisi pesan “Turut Berduka Cita Atas Matinya Keadilan Pemilu di Kalsel”.

Karangan bunga diketahui dikirimkan oleh Tim Hukum Calon Gubernur Kalses Denny Indrayana.

Baca juga: Syarat Mendapatkan Subsidi Bunga KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor

Karangan bunga tersebut dikirimkan sebagai bentuk kekecewaan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Denny Indrayana dan Dufriadi Drajat yang kecewa kepada Bawaslu Kalsel.

Digunakan untuk banyak momen, lantas seperti apa sejarah karangan bunga dari masa ke masa?

Melansir dari Britanica, karangan bunga telah dipakai sejak zaman dahulu kala.

Di zaman kuno, karangan bunga diberikan kepada pejabat publik, atlet, penyair, atau pejuang yang kembali pulang setelah berjuang.

Karangan bunga di Mesir Kuno paling populer dalam bentuk tasbih yang dibuat dengan menjahit bunga ke pita linen dan mengikatnya ke kepala.

Sedangkan di Yunani kuno, karangan bunga biasanya dibuat dari zaitun, pinus, laurel, atau seledri dan diberikan pada para atlet Olimpiade.

Baca juga: Mengenal Bunga Edelweis, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com