Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Tersiar informasi di media sosial bahwa fluorida dalam pasta gigi dan air minum sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan osteosarcoma atau kanker tulang ganas.
Informasi itu diklaim berasal dari The National Toxicology Program dan penelitian Harvard University.
Sejumlah penelitian membuktikan tidak ada hubungan antara fluorida, termasuk dalam pasta gigi maupun air minum, dengan osteosarcoma.
Dalam penelitian yang diunggah World Health Organization, disebutkan bahwa studi osteosarcoma pada manusia telah gagal mengidentifikasi korelasi apapun dengan paparan fluorida.
Akun Facebook Hasya Almahyra Shafiya pada 26 Oktober 2020 mengedarkan status mengenai bahaya fluorida yang ada dalam pasta gigi dan cadangan air minum warga Amerika Serikat.
Fluorida disebut dapat mengakibatkan osteosarcoma atau kanker tulang ganas. Berikut isi lengkap statusnya:
"Fluoride adalah satu kata yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi zat ini terdapat dalam pasta gigi (odol) yang pastinya dalam sehari dapat kita pakai lebih dari sekali.
Malah secara umum dipersepsikan orang sebagai zat ampuh untuk memperkuat tulang gigi. Sebab itu, zat ini banyak disisipkan di dalam pasta gigi. Bahkan 66% cadangan air minum warga AS telah dicampuri zat ini secara sengaja.
Namun, Fluoride yang selalu di gembar-gemborkan baik untuk gigi tersebut ternyata terbukti menunjukkan fakta yang sebaliknya yakni, Fluoride sangatlah berbahaya.
Menurut The National Toxicology Program (NTP) dan berbagai penelitian termasuk dari Harvard University pada hewan dan manusia, Fluoride diduga meningkatkan kemungkinan terkena Osteosarcoma, suatu kanker tulang ganas yang sangat mematikan.
Resiko ini paling besar dimiliki oleh mereka yang berumur 10-20 tahun. Bila terkena Osteosarcoma, lebih dari setengah pasien hanya bertahan hidup selama beberapa tahun setelah penyakitnya ditemukan."
Akun Facebook Habibah Zahra Milagros mengedarkan narasi serupa pada Desember 2019.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara fluorida, dalam pasta gigi maupun air minum, dengan osteosarcoma atau kanker tulang.
"Banyak studi lanjutan dan tinjauan sistematis selama 25 tahun terakhir tidak menemukan bukti kuat bahwa fluorida dalam air minum menyebabkan kanker. Konsensus saat ini fluoridasi air aman dan bermanfaat bagi kesehatan gigi," tulis Healthline.
Fluorida ialah senyawa yang menggabungkan unsur fluor dengan zat lain dan ditemukan dalam sumber makanan nabati dan hewani.
Fluorida juga bisa ditambahkan secara sengaja di minuman dan produk gigi seperti pasta gigi dan obat kumur.
Di Amerika Serikat (AS), fluorida ditambahkan ke dalam air untuk mencegah kerusakan gigi yang menjadi masalah serius di AS pada awal abad ke-20.
Studi yang meneliti kadar fluorida dalam air minum di Texas, AS, pada 2016 menyimpulkan tidak ditemukan hubungan antara fluoridasi dan osteosarcoma.
Healthline juga memuat ringkasan dua penelitian yang dimuat dalam klaim fluorida bisa menyebabkan osteosarcoma. Ringkasan ini membantah klaim tersebut.
Pertama, studi National Toxicology Program (NTP) yang diadakan pada 1991 terhadap tikus memiliki keterbatasan, salah satunya tingkat fluorida yang digunakan dalam penelitian jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam program fluoridasi komunitas.
Kedua, studi Harvard University pada 2006 memiliki bias seleksi potensial soal pemilihan rumah sakit dalam studi tersebut. Ditambah lagi, jumlah kasus kanker tulang dari sampel penelitian sangat kecil.
Lantas, bagian kedua studi Harvard yang diterbitkan pada 2011. Penelitian itu membandingkan tingkat fluorida di tulang dekat tumor osteosarcoma dengan yang ada di tulang dengan jenis tumor lainnya.
Para peneliti tidak menemukan perbedaan tingkat fluorida antara tumor yang berbeda tersebut.
Dalam penelitian yang diterbitkan pada 2016 dan diunggah World Health Organization, disebutkan bahwa studi osteosarcoma pada manusia telah gagal mengidentifikasi korelasi apapun dengan paparan fluorida.
Badan amal kanker Cancer Council Western Australia menyatakan, selama 30 tahun terakhir badan ahli di dunia meninjau bukti tentang air berfluoridasi dan kemungkinan terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Konsensusnya adalah tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan hubungan antara air berfluoridasi dengan semua jenis kanker.
"Bukti saat ini mendukung pandangan bahwa tidak ada hubungan antara fluoridasi air dan osteosarcoma," tulis Cancer Council Western Australia.
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa fluorida dapat mengakibatkan osteosarcoma atau kanker tulang tidak benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.