Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Trump atau Biden, Apa Pengaruhnya bagi Indonesia?

Kompas.com - 05/11/2020, 12:23 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat kini tengah menunggu siapa yang akan memimpin mereka sebagai Presiden Amerika Serikat selama empat tahun ke depan.

Pemungutan suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat telah berlangsung. Proses Pemilu AS kini memasuki tahap penghitungan suara.

Dua kandidat capres, yaitu Donald Trump dan Joe Biden, masih memiliki peluang untuk memenangi Pilpres AS.

Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan, Biden unggul 264 suara elektoral dari Trump yang memperoleh 214 suara.

Namun, semua kemungkinan masih bisa terjadi hingga penghitungan suara selesai.

Baca juga: Menang atau Kalah Pilpres AS, Pendukung Trump Disebut Lebih Besar dari Sebelumnya

Apa pengaruhnya bagi Indonesia jika Trump atau Biden memenangi Pemilu AS 2020?

Tak berdampak terhadap Indonesia

Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald TrumpAFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan, siapa pun yang terpilih tidak akan berdampak pada Indonesia.

Pasalnya, Indonesia selama ini bekerja sama dengan negara AS, bukan presidennya.

"Segala sesuatu sudah diatur birokrasi AS. Kita bekerja sama dengan negara AS, bukan siapa presidennya. Jadi menurut saya, siapa pun yang terpilih tidak akan berdampak ke Indonesia," kata Hikmahanto kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Menurut dia, Indonesia harus bisa bekerja sama dengan siapa pun presiden terpilih karena pemilu ini merupakan kedaulatan AS dan hak warga negara AS.

Jika Biden terpilih, jelas dia, Indonesia harus beradaptasi dengannya yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).

Terkait janji Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat berkunjung ke Indonesia, Hikmahanto mengatakan, janji itu akan tetap dijalankan oleh AS, meski pemerintahan berganti.

"Saya rasa itu akan tetap dijalankan oleh AS mengingat kebijakan itu datangnya dari para birokrat AS. Janji tersebut bukan merupakan janji politisi yang menjabat presiden, wapres, atau menteri," ujar Hikmahanto.

"Para Birokrat yang menganalisis bahayanya China bila terus memberi pengaruh ke negara-negara Asia termasuk Indonesia," lanjut dia.

Baca juga: Hasil Sementara Pemilu AS: Biden Dekati Kemenangan dengan 264 Suara Vs Trump 214 Suara

Lebih harmonis jika Biden menang

Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden yang di ambang kemenangan Pilpres 2020 berbicara dari kota kediamannya, Wilmington, Delaware, Rabu (04/11/2020)Associated Press Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden yang di ambang kemenangan Pilpres 2020 berbicara dari kota kediamannya, Wilmington, Delaware, Rabu (04/11/2020)
Sementara itu, pakar hukum internasional Universitas Islam Indonesia Jawahir Thontowi menjelaskan, hubungan diplomatik Indonesia dengan AS cenderung lebih harmonis jika Biden menang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com