Sejarah mencatat, kejatuhan rezim Orde Lama dimulai dari demonstrasi mahasiswa melalui tuntutan Tritura pada 1966.
Saat berusia 77 tahun, dia bersyukur karena telah diberi umur panjang, telah melewati usia 70 tahun.
"Saya menikmati hidup sebagai orang tua yang diberi umur panjang, di atas 70 tahun. Semua aktivitas politik, sosial, kenegaraan sudah saya lalui. Tuhan memberi saya kesehatan lahir dan batin meski tak lagi aktif di dunia politik,” kata Gafur.
Baca juga: Mengenang Perjalanan Djoko Santoso, dari Panglima TNI hingga Kiprahnya di Dunia Politik
Dia menganggap tugasnya di dunia politik sudah selesai setelah menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar pada era ketika Akbar Tandjung menjadi ketua umum partai berlambang beringin itu.
Abdul Gafur juga pernah terlibat pilkada Maluku Utara.
Dikutip Harian Kompas, Jumat (6/7/2001), Abdul Gafur berpasangan dengan Yamin Tawari terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2001-2006.
Baca juga: Jalan Politik Gibran, dari Tukang Martabak hingga Daftar Wali Kota Solo...
Hal itu ditetapkan dalam sidang paripurna DPRD Maluku Utara di Ternate, Kamis (5/7/2001). Meski begitu, sempat ada pemungutan suara ulang, karena disinyalir ada politik uang.
Dilansir Harian Kompas, Minggu (28/4/2002), secara resmi Gafur-Yamin ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara periode 2002-2007 pada Jumat (26/4/2002).
Keputusan itu diambil dalam Rapat Paripurna Khusus yang digelar, menyusul desakan yang tertuang dalam Maklumat Rakyat Maluku Utara, yang menghendaki Gafur dan Thaib ditetapkan sebagai gubernur dan wagub.
Baca juga: Saat Majunya Gibran Bisa Timbulkan Kecemburuan Kader Partai...
Tak berhenti sampai di situ. Ketidakjelasan siapa yang menjadi pemimpin Maluku Utara itu terjadi hampir setahun.
Dikutip Harian Kompas, Sabtu (20/4/2002), akhirnya keluar Keputusan Presiden (Keppres) No 54/M Tahun 2002 yang menunjuk Sinyo H Sarundajang sebagai Pejabat Gubernur Maluku Utara.
Dia diberi tugas khusus segera mempersiapkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur definitif untuk masa jabatan 2002-2007.
Gubernur dan wakil gubernur yang terpilih akhirnya adalah pasangan Taib Armayn dan Prof Madjid Abdullah, dikutip Harian Kompas, Selasa (29/10/2002).
Baca juga: Langkah Mulus Gibran dalam Pencalonan Pilkada Solo 2020...