KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan tidak akan membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun ini. Namun, ada harapan untuk tahun 2021.
Dilansir Kompas.com, Jumat (28/8/2020), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah akan membuka kembali seleksi CPNS pada 2021.
Salah satu formasi yang menurut Tjahjo akan dibuka besar-besaran adalah guru.
"Tahun depan sudah kita sepakati untuk adanya pengadaan 1 juta guru," kata Tjahjo dalam peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2020).
Tahun ini tidak ada CPNS untuk guru karena pemerintah ingin fokus menyelesaikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K). Selain itu juga karena pandemi corona.
Terkait jumlah 1 juta formasi guru pada CPNS 2021, Kompas.com pun melakukan konfirmasi lebih lanjut ke Kementerian PAN RB.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN RB, Andi Rahadian, terkait jumlah formasi guru pada CPNS tahun depan belum ditetapkan secara pasti.
Baca juga: Pemerintah Akan Kembali Buka Seleksi CPNS pada 2021
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses memvalidasi jumlah kebutuhan CPNS guru.
"Jumlah kebutuhan CPNS guru untuk tahun 2021 saat ini masih dalam proses validasi, termasuk proses validasi dengan menggunakan data dapodik dari Kemdikbud," katanya pada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
Namun, dia mengatakan, diharapkan pada tahun 2021 akan ada rekrutmen CPNS guru.
Dihubungi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Halim, menjelaskan jumlah guru secara nasional berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tercukupi.
"Kalau patokannya adalah data dari Kemdikbud terkait dengan jumlah guru secara nasional lalu dibandingkan dengan jumlah siswa dan rombel itu mencukupi. Tapi konteksnya nasional, makro, rata-rata," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
Menurutnya, persoalan di Indonesia adalah kekurangan guru yang bersifat daerah atau lokal. Kekurangan guru ada di daerah-daerah tertentu, seperti 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
"Jadi kalau dikatakan kekurangan guru secara nasional tidak. Kalau distribusi guru tidak merata, itu betul," kata Satriwan.
Meski begitu, Satriwan mengakui ke depan akan banyak guru yang memasuki masa pensiun, setidaknya 5 tahu ke depan.