Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Revolusi Peradaban Gegara Corona

Kompas.com - 18/08/2020, 08:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun yang wajib mengubah perilaku sebenarnya bukan hanya rakyat tetapi juga pemerintah!

Pemerintah juga harus mengubah pembangunan infra struktur gaya hantam-kromo agar lebih adil dan beradab diselaraskan agenda pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati mayoritas anggota PBB termasuk Indonesia sebagai pedoman pembangunan planet bumi abad XXI tanpa mengorbankan alam dan rakyat.

Pembangunan infra struktur yang sebenarnya bertujuan menyejahterakan rakyat jangan sampai malah menyengsarakan rakyat.

Kenyataan bahwa sementara ini masih Keadilan Sosial untuk Sebagian Kecil Rakyat Indonesia harus dikembalikan ke fitrah sila terakhir Pancasila yaitu Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia.

Memperkecil jurang kesenjangan sosial wajib diperjuangkan sebagai sasaran utama pembangunan bangsa dan negara Indonesia pasca-malapetaka Corona.

Berpihak ke rakyat kecil

Saya termasuk warga yang beruntung telah dapat ikut menikmati nikmatnya 75 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun sayang pada kenyataan setelah 75 tahun merdeka, masih ada bahkan cukup banyak warga Indonesia belum beruntung bisa ikut menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia.

Maka pemerintah perlu mengubah kebijakan dan perilaku untuk lebih berpihak kepada rakyat Indonesia yang belum beruntung agar bisa ikut menikmati nikmatnya kemerdekaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia yang telah diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Demi mampu bangkit kembali dari keterpurukan gegara Corona, bangsa Indonesia wajib menghentikan angkara murka kebencian terhadap sesama warga bangsa sendiri demi berhenti memecah-belah diri sendiri!

Kini telah tiba saat bangsa Indonesia bersatu padu menggalang semangat gotong-royong demi membangun bangsa dan negara.

Berdasar fakta empirik yang terjadi pada pasca-prahara moneter global dan prahara Mei 1998, dapat diharapkan bahwa bangsa Indonesia dengan semangat maju-tak-gentar mampu berjaya bangkit kembali dari reruntuhan gempa sosio-ekonomi gegara pagebluk Corona. Dirgahayu Indonesia. Merdeka!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Pemadanan NIK Jadi NPWP, Ini yang Perlu Dipahami

Tren
Usai Gelar Pesta Pranikah Mewah Anaknya, Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia

Usai Gelar Pesta Pranikah Mewah Anaknya, Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia

Tren
Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Tren
Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Tren
Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Tren
Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Tren
Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Tren
Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com