Namun yang wajib mengubah perilaku sebenarnya bukan hanya rakyat tetapi juga pemerintah!
Pemerintah juga harus mengubah pembangunan infra struktur gaya hantam-kromo agar lebih adil dan beradab diselaraskan agenda pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati mayoritas anggota PBB termasuk Indonesia sebagai pedoman pembangunan planet bumi abad XXI tanpa mengorbankan alam dan rakyat.
Pembangunan infra struktur yang sebenarnya bertujuan menyejahterakan rakyat jangan sampai malah menyengsarakan rakyat.
Kenyataan bahwa sementara ini masih Keadilan Sosial untuk Sebagian Kecil Rakyat Indonesia harus dikembalikan ke fitrah sila terakhir Pancasila yaitu Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia.
Memperkecil jurang kesenjangan sosial wajib diperjuangkan sebagai sasaran utama pembangunan bangsa dan negara Indonesia pasca-malapetaka Corona.
Saya termasuk warga yang beruntung telah dapat ikut menikmati nikmatnya 75 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun sayang pada kenyataan setelah 75 tahun merdeka, masih ada bahkan cukup banyak warga Indonesia belum beruntung bisa ikut menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia.
Maka pemerintah perlu mengubah kebijakan dan perilaku untuk lebih berpihak kepada rakyat Indonesia yang belum beruntung agar bisa ikut menikmati nikmatnya kemerdekaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia yang telah diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945.
Demi mampu bangkit kembali dari keterpurukan gegara Corona, bangsa Indonesia wajib menghentikan angkara murka kebencian terhadap sesama warga bangsa sendiri demi berhenti memecah-belah diri sendiri!
Kini telah tiba saat bangsa Indonesia bersatu padu menggalang semangat gotong-royong demi membangun bangsa dan negara.
Berdasar fakta empirik yang terjadi pada pasca-prahara moneter global dan prahara Mei 1998, dapat diharapkan bahwa bangsa Indonesia dengan semangat maju-tak-gentar mampu berjaya bangkit kembali dari reruntuhan gempa sosio-ekonomi gegara pagebluk Corona. Dirgahayu Indonesia. Merdeka!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.